Internasional
Negara Arab Desak AS Lakukan Gencatan Senjata, Blinken Tolak dengan Tegas
Kaltimtoday.co - Menteri luar negeri negara-negara Arab yang terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir dan perwakilan Palestina di Amman telah mengadakan pertemuan dengan Menlu Amerika Serikat, Antony Blinken pada Sabtu (4/11/2023) di Yordania.
Pertemuan ini dilaksanakan karena desakan negara-negara Arab yang meminta dilakukan gencatan senjata di jalur Gaza akibat kondisi agresi Israel kepada Palestina yang semakin tidak terkendali.
Amerika Serikat yang Berpihak Pada Israel
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Amerika Serikat merupakan pendukung Israel dalam konflik ini. Hingga saat ini Washington masih mempertahankan sikap mendukung Israel dari segi militer dan politik. Namun mereka juga menyerukan Israel agar mengambil langkah mundur dan aman untuk menghindari kematian warga sipil dan krisis kemanusiaan di Gaza.
Israel Kembali Menyerang Ambulans di dekat Rumah Sakit di Gaza
Beredar video yang menampilkan penyerangan ambulans yang dilakukan oleh Israel. Hal ini pun telah diakui Israel bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan ambulans di luar Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Berita penyerangan ini membuat Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus cukup terkejut.
"Saya sangat terkejut dengan laporan serangan terhadap ambulans yang mengevakuasi pasien di dekat rumah sakit Al-Shifa di Gaza, yang menyebabkan kematian, cedera dan kerusakan," kata Ghebreyesus (4/11/2023), di sadur dari The New Arab pada (4/11/2023).
Ia memperingati Israel jika petugas kesehatan, fasilitas kesehatan dan ambulans adalah pihak dan fasilitas yang tidak boleh diserang. Menurut ketua WHO, hal-hal itu seharusnya dilindungi dan bukan di serang.
"Kami tegaskan kembali: pasien, petugas kesehatan, fasilitas, dan ambulans harus dilindungi setiap saat." ujarnya pada kesempatan itu.
Dari insiden tersebut setidaknya menewaskan sebanyak 15 orang dan sebanyak 50 orang juga dilaporkan mengalami luka-luka. Alasan Israel menargetkan ambulans adalah pergerakan Hamas. Israel sendir mengaku mengidentifikasi pergerakan pasukan hamas yang memasuki zona pertempuran menggunakan ambulans.
Akibatnya tak hanya itu, pihak Israel juga telah mengklaim terdapat sejumlah pasukan Hamas ikut menjadi korban jiwa dalam serangan itu. Mereka juga mengaku punya informasi terkait adanya metode operasi Hamas memanfaatkan ambulans.
Blinken Menolak dengan Tegas
Dilansir dari VOA Indonesia, desakan yang dilalukan negara-negara Arab tersebut ditolak dengan tegas oleh Menlu AS, Anthony Blinken. Blinken mengatakan gencatan senjata yang dilakukan hanya akan menguntungkan Hamas dan membuat kelompok tersebu menjadi semakin kuat untuk melakukan penyerangan.
"Gencatan senjata sekarang hanya akan membuat Hamas tetap bertahan, mampu berkumpul kembali dan mengulangi apa yang terjadi pada 7 Oktober,” ujar Blinken.
[Kontributor: Nur Jayanti | Editor: Diah Putri]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Setahun Serangan Israel ke Gaza, 42.000 Warga Palestina Tewas
- Kemenlu Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Palestina karena Situasi Keamanan
- WHO: 28 Tenaga Medis di Lebanon Tewas dalam Sehari akibat Serangan Israel
- Sekjen PBB Antonio Guterres Dilarang Masuk Israel, Disebut Persona Non-Grata
- Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel Setelah Pasukan Darat Israel Masuk Lebanon