Internasional
Nuansa Natal Kelam di Betlehem, Umat Nasrani Tiadakan Perayaan Meriah di Tengah Agresi Israel
Kaltimtoday.co - Umumnya umat Nasrani akan menyambut perayaan Natal dengan meriah, maka tahun ini berbeda dengan Betlehem yang merayakan natal dengan kesunyian. Hal ini dikarenakan penduduk kota tersebut memilih untuk tidak merayakan hari kelahiran Yesus tahun mengingat jika di Tepi Barat sedang menghadapi serangan dari Israel. Serangan tersebut terus menyasar tenda pengungsi Jenin dan penangkapan warga sipil.
(embed)
https://www.instagram.com/p/C1RevpWMs4b/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
Dimana Lokasi Kota Betlehem?
Bethlehem sendiri merupakan sebuah kota Palestina yang terletak di selatan Yerusalem. Betlehem juga dianggap sebagai kota tempat kelahiran Yesus, namun kini berada di tengah zona perang. Sebab itu, natal di Bethlehem tahun ini terasa sangat sunyi. Tidak ada perayaan, seperti pohon dan lagu Natal.
Tidak ada lampu-lampu perayaan dan pohon Natal yang biasanya menghiasi Manger Square. Toko-toko souvenir lambat untuk dibuka pada Malam Natal, meskipun ada beberapa toko yang dibuka setelah hujan berhenti turun. Namun pengunjungnya sedikit.
“Kami tidak bisa membenarkan menanam pohon dan merayakannya seperti biasa, ketika beberapa orang [di Gaza] bahkan tidak punya rumah untuk ditinggali,” kata Ala'a Salameh, salah satu pemilik Restoran Afteem, di Betlehem (24/12/2023) dilansir dari VOA (27/12/2023).
Natal Sunyi di Betlehem Akibat Agresi Israel
Pembatalan perayaan Natal di Betlehem merupakan kerugian yang cukup besar bagi perekonomian kota tersebut. Pada perayaan Natal, sektor pariwisata menyumbang sekitar 70% pendapatan Betlehem.
Namun karena banyak maskapai penerbangan besar yang membatalkan penerbangan ke Israel, maka hanya sedikit turis yang berkunjung ke kota tersebut. Pejabat setempat mengatakan lebih dari 70 hotel di Bethlehem terpaksa ditutup, menyebabkan ribuan orang menganggur.
Pertempuran di Gaza juga berdampak pada kehidupan di Tepi Barat. Sejak 7 Oktober, akses ke Betlehem dan kota-kota Palestina lainnya di wilayah pendudukan Israel menjadi sulit.
Kententuan yang dibuat militer Israel menyebabkan antrian panjang pengendara yang menunggu untuk melewati pos pemeriksaan militer. Pembatasan juga mencegah puluhan ribu warga Palestina keluar dari wilayah tersebut agar tetap bekerja dibawah Israel.
[Kontributor - Nur Jayanti | Editor - Diah Putri]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Keuskupan Samarinda Gelar Bakti Kasih untuk Sesama di Kubar, Penyuluhan Kesehatan dan Kampanye Bebas Narkoba ke Ratusan Pemuda
- Konflik Memanas, Israel Ancam Serang Seluruh Lebanon Jika Gencatan Senjata dengan Hizbullah Gagal
- DKP PPU Gelar Sosialisasi Hidroponik Sambut Natal dan Tahun Baru
- Menlu Sugiono Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Palestina di KTT BRICS Plus 2024
- Setahun Serangan Israel ke Gaza, 42.000 Warga Palestina Tewas