Entertainment
Nyatakan Mundur, Ini 3 Kontroversi Proyek Beach Club Gunung Kidul Raffi Ahmad
Kaltimtoday.co - Selebriti sekaligus pengusaha, Raffi Ahmad, akhirnya memutuskan untuk mundur dari proyek resort dan beach club di Gunungkidul pasca mendapat banyak penolakan dari warga serta aktivis lingkungan.
Aksi penolakan tersebut dilakukan melalu penandatanganan petisi di Change.org yang menolak proyek tersebut. Sudah ada 50.000 yang menandatangani petisi hingga Rabu (12/6/2024) pukul 07.50 WIB.
Lantas, apa saja kontroversi di balik proyek Beach Club hingga membuat Raffi Ahmad mundur? Berikut informasi lengkapnya.
1. Potensi Bencana Alam
Walhi Yogyakarta dalam pernyataan resminya menuturkan bahwa bangunan seluas 10 hektar tersebut didirikan di Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu bagian timur, yang merupakan kawasan lindung geologi nasional berdasarkan Permen Nomor 17 Tahun 2012.
Kawasan tersebut termasuk dalam zona perlindungan air tanah yang memiliki sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah sebagai cadangan air bagi warga sekitar.
"Meskipun memiliki sungai bawah tanah, Kapanewon Tanjungsari rawan kekeringan. Pembangunan resort akan memperparah kekeringan di Kapanewon Tanjungsari," kata Walhi Yogyakarta dalam pernyataan resminya.
Wilayah Pantai Krakal termasuk dalam zona rawan bencana banjir dan longsor. Pembangunan Beach Club Bekizart dengan luas yang direncanakan juga dikhawatirkan dapat meningkatkan potensi banjir dan longsor, karena hilangnya daya dukung dan tampung air di wilayah Tanjungsari.
2. Tuai Penolakan Publik
Tak hanya aktivis lingkungan. Proyek ini turut menuai kritik dan penolakan dari publik lantaran dikhawatirkan akan merusak lingkungan. Kontroversi dimulai pada (16/12/2023) usai Arbi Leo dan Raffi Ahmad melakukan peletakan batu pertama pembangunan Resort dan Beach Club Bekizart.
Proyek yang direncanakan oleh PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) ini berlokasi di Pantai Krakal, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, dan mencakup pembangunan 300 villa serta tiga restoran.
3. Respons Raffi Ahmad
Tak ingin tutup mata dan telinga, Raffi Ahmad menyadari bahwa proyek ini tidak sepenuhnya mendapatkan dukungan dari masyarakat serta pihak-pihak tertentu. Melalui akun Instagram-nya @raffinagita1717, Raffi menyatakan mundur dari proyek tersebut.
View this post on Instagram
"Dengan ini saya menyatakan, akan menarik diri dari keterlibatan proyek ini. Bagi saya, apa pun yang saya lakukan dalam bisnis-bisnis saya ini, wajib sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, terutama harus dapat memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat Indonesia," ungkap Raffi melalui unggahan video di Instagram pada (11/6/2024).
Tentu. Keputusan Raffi pun mendapatkan respons positif dari warganet. Banyak yang memuji keputusannya mempertimbangkan efek negatif pada lingkungan dan masyarakat.
"Klarifikasi secepat kilat. Lo keren, A! Respect," ujar seorang netizen. "Selalu merespons masalah dengan baik, makanya ini orang rezekinya bagus," tulis salah satu akun.
Dengan mundurnya Raffi Ahmad dari proyek ini, diharapkan langkah ini dapat menjadi contoh bagi pengusaha lainnya untuk selalu mempertimbangkan dampak lingkungan dalam setiap kegiatan bisnis mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Berikut Pasal-Pasal RUU TNI dan Polri yang Tuai Kontroversi
- Ini 4 Kontroversi Film VINA: Sebelum 7 Hari, Tuai Kritik Aktivis NU hingga Ada Rekaman Suara Tangisan
- Buat Geram Warganet, Ini 4 Kontroversi Nasrullo Kabirov dalam Laga Qatar vs Indonesia
- Ini Kontroversi Film Kiblat yang Dilarang Tayang MUI
- Amankan Tiketmu, Taufik Hidayat Vs Raffi Ahmad akan Tanding Tenis di The Juara 2023: Cek Daftar Pemain dan Harga Tiket