Entertainment
Ini 4 Kontroversi Film VINA: Sebelum 7 Hari, Tuai Kritik Aktivis NU hingga Ada Rekaman Suara Tangisan
Kaltimtoday.co - Baru-baru ini, film “VINA: Sebelum 7 Hari” yang dirilis pada Rabu (8/5/2024) menjadi sorotan publik dan perbincangan hangat warganet. Cerita film tersebut diambil dari kisah nyata tragis yang dialami Vina.
Sejak perilisannya di bioskop, film “VINA: Sebelum 7 Hari” tembus lebih 1 juta dalam 3 hari penayangannya. Dilain sisi, sejumlah warganet memberikan respons yang beragama.
Ada yang ikut merasakan pilu atas kasus Vina dan sebagian menganggap film tersebut membuka trauma serta menjadi bahan tontonan. Lantas, apa saja kontroversi di balik film "VINA: Sebelum 7 Hari"? Berikut informasi lengkapnya yang dihimpun Kaltim Today dari berbagai sumber.
1. Diambil dari kisah nyata
Film “VINA: Sebelum 7 Hari” merupakan kisah nyata yang dialami Vina. Seorang remaja 16 tahun asal Cirebon yang tewas akibat aksi pembantaian geng motor pada 2016 silam.
Peristiwa ini menjadi viral pasca seorang sahabat Vina mengalami kesurupan selang perempuan kelahiran 2000 tersebut dimakamkan. Diketahui bahwa arwah Vina yang belum tenang merasuki tubuh sahabatnya dan menceritakan semua kronologi peristiwa yang dialaminya. Mulai dari aksi pemerkosaan hingga kekerasan yang membuatnya tewas.
2. Rekaman suara ditayangkan dalam film
Rekaman kesurupan yang dialami sahabat Vina sempat viral di media sosial. Hal ini yang membuat Dee Company selaku rumah produksi berencana mengangkatnya ke layar lebar.
Mengejutkannya, rekaman suara yang direka ulang oleh Nayla D. Purnama sebagai biang utama dalam film tersebut ditayangkan saat credit title. Terdengar suara teriakan serta isakan tangis yang memenuhi bioskop.
3. Tuai kritik dari aktivis muda NU
Selain soal rekaman asli yang disematkan, warganet mengkritik sejumlah adegan yang seharusnya tidak ditayangkan seperti adegan pemerkosaan yang tidak disensor. Hal ini membuat penonton tidak nyaman.
Kemudian, Kalis Mardiasih selaku aktivis muda NU menuliskan opini dalam unggahan Instagramnya mengenai film tersebut. Kalis menuliskan bahwa film Vina tidak memakai nama samaran. Hal ini berbeda seperti film-film urban legend horor sebelumnya misal “Si Manis Jembatan Ancol” yang tidak memakai nama asli.
Tindakan kekerasan dalam film ini juga disinggung Kalis. Ia mempertanyakan dampak film terhadap lingkungan masyarakat. Kalis berargumentasi bahwa film ini tidak hanya tentang perizinan keluarga untuk pembuatan film, namun pembentukan sudut pandang masyarakat terhadap kasus kekerasan anak.
4. Berharap kasus Vina kembali dibuka
Perlu diketahui, bahwa kasus Vina belum selesai. Dilansir Berita Satu, Anggy Umbara selaku sutradara film “VINA: Sebelum 7 Hari” meminta agar kasus pembunuhan Vina pada 2016 dapat diselidiki kembali agar semua terungkap.
"Kasus Vina ini harus diusut tuntas, sampai sekarang ini belum selesai, masih ada pelaku yang berkeliaran, keluarga Vina juga masih terus mengusahakan," jelasnya saat pemutaran perdana film di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Senin (6/5/2024), dilansir Berita Satu.
Diketahui sebanyak 11 orang pelaku yang terlibat, namun hanya 8 orang yang tertangkap dalam peristiwa pembunuhan sekaligus pemerkosaan Vina. Tujuh orang diantaranya mendapatkan hukuman penjara seumur hidup. Hingga kini, pihak kepolisian belum berhasil menemukan tiga tersangka lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Sinopsis Speak No Evil, Diperankan James McAvoy yang Hadirkan Teror Keluarga Psikopat di Film Thriller Baru
- Jadwal Tayang Bioskop Trans TV 16-22 September 2024: Ada Under Siege hingga Jumanji Welcome to The Jungle
- Jadwal Film yang Tayang di Bioskop Trans TV 2-8 September 2024
- Rekomendasi 5 Film Horor Seru untuk Temani Libur Akhir Pekan
- 5 Film Horor Indonesia Terbaru Tayang September 2024