Advertorial

Pabrik TDMB di Muara Badak Dorong Kemandirian Industri Detonator, Kurangi Ketergantungan Impor

Kaltim Today
13 Februari 2025 15:57
Pabrik TDMB di Muara Badak Dorong Kemandirian Industri Detonator, Kurangi Ketergantungan Impor
PT TDMB yang beroperasi di Muara Badak, Kukar resmi memulai operasional komersil pada 12 Februari 2025. 

Kaltimtoday.co - PT Trifita Deto Muara Badak (TDMB), perusahaan nasional yang berlokasi di Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, resmi memulai operasional komersialnya pada 12 Februari 2025. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Trifita Perkasa yang telah berdiri sejak tahun 2000 dan bergerak di bidang pengadaan serta distribusi bahan peledak (handak) komersial untuk industri pertambangan dan konstruksi. 

Sebagai produsen detonator low explosive yang digunakan dalam berbagai sektor industri, kehadiran TDMB diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Kalimantan Timur tetapi juga di seluruh Indonesia. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 24 hektar, dengan 5 hektar di antaranya digunakan untuk bangunan, sementara sisanya diperuntukkan sebagai area keamanan sesuai regulasi pemerintah dan pengembangan industri di masa depan.

TDMB memperoleh izin pembangunan pabrik dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) pada tahun 2019 dan mengantongi izin mendirikan pabrik pada 2021. Setelah mendapat persetujuan produksi dari Kemenhan pada 2024, pabrik ini mulai beroperasi secara resmi sejak Oktober 2024. Dalam tiga bulan pertama, TDMB telah memproduksi lebih dari 700 ribu detonator, di mana setengahnya telah diserap oleh industri pertambangan di Kalimantan.

Pemilihan Muara Badak sebagai lokasi pabrik didasarkan pada faktor keamanan, karena wilayah ini tidak padat penduduk. Selain itu, lokasi strategis ini mempermudah distribusi detonator ke berbagai kawasan pertambangan di Kalimantan, Sulawesi, NTB, hingga Papua.

Pada tahap awal, TDMB memiliki kapasitas produksi 4,1 juta detonator per tahun. Dengan optimalisasi fasilitas yang ada, produksi dapat ditingkatkan hingga 6 juta detonator per tahun, yang mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan industri dalam negeri, termasuk perusahaan-perusahaan besar seperti PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral, dan PT Indonesia Tambang Megah.

Selama ini, kebutuhan detonator nasional masih bergantung pada impor dari Australia, Tiongkok, Korea Selatan, dan Filipina. Dengan beroperasinya TDMB, ketergantungan impor diharapkan dapat berkurang secara signifikan, bahkan dalam jangka panjang Indonesia dapat sepenuhnya mandiri dalam produksi detonator jenis non-elektrik dan elektronik.

Dalam tiga bulan pertama, PT TDMB telah memproduksi lebih dari 700 ribu detonator. 

Saat ini, sebagian besar bahan baku detonator masih diimpor dari Australia, India, dan Kanada, namun komponen penunjang lainnya sudah menggunakan bahan lokal. Ke depan, TDMB berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri guna mendukung kemandirian industri.

Presiden Direktur TDMB sekaligus Direktur Utama PT Trifita Perkasa, Hery Kusnanto, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan pembangunan pabrik ini.

“Saya bersyukur bahwa kebutuhan detonator yang selama ini masih diimpor kini dapat dipenuhi dari dalam negeri,” ujarnya.

TDMB juga mendapat dukungan teknologi dari Orica, perusahaan berbasis di Melbourne, Australia, yang telah berpengalaman lebih dari 150 tahun dalam industri bahan peledak. James Tiedgen, Country Director Orica untuk Indonesia, menegaskan komitmennya untuk mendukung kemajuan industri pertambangan di Indonesia. “Kemitraan kami dengan PT Trifita Perkasa menunjukkan komitmen Orica dalam menyediakan teknologi inovatif untuk industri sumber daya alam di Indonesia. Kami mengutamakan kualitas dan keselamatan dalam setiap produk yang dihasilkan,” ungkapnya.

TDMB saat ini mempekerjakan 100 karyawan, dengan 90% di antaranya berasal dari wilayah lokal seperti Muara Badak, Kutai Kartanegara, Bontang, hingga Balikpapan. Selain itu, perusahaan ini juga bermitra dengan berbagai usaha lokal dalam bidang katering, perawatan lingkungan, dan transportasi.

Keberadaan TDMB telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian sekitar. Munculnya rumah-rumah kost, peningkatan usaha makanan dan minuman, serta kebutuhan angkutan truk di Kalimantan Timur menjadi bukti nyata kontribusi perusahaan dalam menggerakkan ekonomi daerah.

“TDMB bukan hanya untuk kepentingan industri, tetapi juga untuk masyarakat sekitar. Kami berharap keberadaan pabrik ini dapat menjadi berkah bagi masyarakat Kukar, pemerintah daerah Kalimantan Timur, dan industri pertambangan nasional,” tutup Hery Kusnanto.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya