Gaya Hidup
Panduan Lengkap Doa Minta Turun Hujan dan Tata Cara Shalat Istisqa dalam Islam
Kaltimtoday.co - Umat Islam selalu diajak untuk berdoa memohon hujan saat menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan dan kekeringan. Bacaan doa minta turun hujan dan tata cara shalat istisqa bisa Anda temukan dalam artikel ini. Shalat istisqa merupakan salat sunah muakkad (dianjurkan) dua rakaat yang dilakukan untuk memohon turunnya hujan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam konteks agama Islam, istisqa adalah bentuk ibadah yang menggambarkan doa dan salat yang ditujukan kepada Allah untuk memohon agar hujan segera turun.
Doa minta turun hujan dan shalat istisqa dapat dilaksanakan ketika menghadapi musim kemarau yang panjang. Shalat istisqa terdiri dari dua rakaat dan pelaksanaannya mirip dengan salat 'ied, dengan beberapa perbedaan dalam tata cara berkhutbah.
Bacaan Doa Minta Turun Hujan:
- Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan hanii an marii an (riwayat lain, murii an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan daa iman. Artinya, "Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi."
- Allaahummasqinaal ghaitsa, wa laa taj alnaa minal qaanithiin. Artinya, "Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus asa."
- Allaahumma inna bil ibaadi wal bilaadi wal bahaa imi wal khalqi minal balaa i wal juhdi wad dhanki maa laa nasykuu illaa ilaika. Artinya, "Ya Allah, banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, serta segenap makhluk lainnya mengalami bencana, kelaparan, dan kesulitan, dan kami tidak mengadu kecuali kepada-Mu."
- Allaahumma anbit lanaz zar a, wa adirra lanad dhar a, wasqinaa min barakaatis samaa i, wa anbit lanaa min barakaatil ardhi. Artinya, "Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, berikan air susu pada ternak kami, turunkan hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dengan berkah bumi-Mu."
- Allaahummarfa annal jahda wal juu a wal uraa, waksyif annal balaa a maa laa yaksyifuhuu ghairuka. Artinya, "Ya Allah, hilangkan dari kami kesulitan, kelaparan, dan kekeringan. Angkat beban ini daripada kami, yang hanya Engkau yang mampu menghilangkannya."
- Allaahumma innaa nastaghfiruka, innaka kunta ghaffaaraa, fa arsilis samaa a alainaa midraaraa. Artinya, "Ya Allah, kami memohon ampun kepada-Mu, karena Engkau adalah Maha Pengampun. Turunkan hujan yang bermanfaat atas kami."
Tata Cara Shalat Istisqa:
- Imam dan jamaah berkumpul di tanah lapang untuk melaksanakan shalat berjamaah.
- Shalat istisqa dilakukan tanpa adanya azan dan iqamah.
- Setelah takbiratul ihram, imam dan jamaah melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali takbir pada rakaat kedua.
- Imam membaca Surah Al-Fatihah dan satu surah pendek dengan suara jelas (jahr) dalam setiap rakaat.
- Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, imam dan jamaah melakukan duduk tahiyat akhir dan membaca bacaan tahiyat, tasyahud, dan shalawat seperti yang dibaca dalam shalat wajib.
- Shalat diakhiri dengan bacaan salam, dengan wajah dan kepala yang menoleh ke kanan dan kiri.
- Imam memberikan khutbah istisqa di hadapan jamaah. Khutbah terdiri dari dua bagian yang disampaikan dengan berdiri, serta satu kali duduk di antara kedua khutbah.
- Khutbah shalat istisqa berisi ajakan untuk bertaubat, meminta ampun atas dosa-dosa, dan memohon agar Allah mengabulkan permohonan untuk hujan.
- Setelah mengakhiri setiap khutbah, khatib disarankan untuk membaca doa dengan membelakangi jamaah, mengangkat tangan, dan memutar selendang sorban di pundaknya sambil menghadap kiblat.
Dengan mengikuti tata cara yang benar dan merenungkan doa-doanya dengan penuh harap, umat Islam berharap agar Allah memberikan karunia hujan yang bermanfaat. Semoga artikel ini membantu Anda memahami lebih baik tentang doa minta turun hujan dan shalat istisqa dalam Islam.
Related Posts
- Awang Faroek Ishak Meninggal Dunia karena Diare Akut, Datang ke RSUD Balikpapan dalam Kondisi Sadar
- Panen Perdana Tambak 4 in 1 Dorong Ketahanan Pangan dan Program Makan Gratis
- Jalan Panjang Masyarakat Adat Kaltim Mencari Pengakuan: Mulai Penolakan hingga Ancaman Kekerasan
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim