Daerah
Parkir Pasar Pagi Tak Lagi Manual, Dishub Samarinda Siapkan Penerapan Sistem Digital
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersiap membuka kembali operasional Gedung Pasar Pagi usai proses revitalisasi. Salah satu fokus utama yang kini tengah digarap adalah pengelolaan parkir.
Dinas Perhubungan (Dishub) memastikan sistem parkir kali ini tidak lagi dikelola dengan pola lama, melainkan melalui mekanisme modern dengan melibatkan pihak swasta.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menegaskan bahwa pemilihan operator parkir dilakukan dengan metode beauty contest. Mekanisme ini memberi kesempatan bagi seluruh operator parkir, baik lokal maupun nasional, untuk bersaing secara terbuka dan transparan.
“Kami undang semua operator parkir untuk menyampaikan penawaran. Penilaiannya nanti bukan hanya dari kontribusi, tapi juga dari kepatuhan pajak, pengalaman, kemampuan digitalisasi, dan kesiapan finansial mereka,” jelasnya.
Manalu menambahkan, seleksi tidak hanya dilakukan oleh Dishub semata, melainkan melibatkan sejumlah instansi seperti Bagian Kerja Sama, Bapenda, Disdag, hingga tim pengadaan barang dan jasa.
Panitia penilai akan dibentuk melalui SK Wali Kota dengan Sekretaris Daerah sebagai ketua, agar hasilnya benar-benar objektif.
“Kami ingin parkir di Pasar Pagi dikelola profesional, transparan, tertib, dan tentu memberi kontribusi nyata bagi daerah,” tegasnya.
Dishub menyiapkan sejumlah indikator penting dalam proses seleksi, termasuk komitmen operator terhadap digitalisasi sistem parkir dengan metode tap in–tap out layaknya pusat perbelanjaan modern.
Juru parkir (jukir) nantinya akan dikelola langsung oleh operator yang terpilih.
“Sistemnya mirip di mall. Tidak ada lagi pungutan manual, semua serba digital,” ungkap Hotmarulitua.
Selain itu, operator diwajibkan menyampaikan kontribusi tetap maupun skema bagi hasil setelah pajak yang akan masuk ke kas daerah. Dishub menyebut langkah ini sejalan dengan visi Pemkot Samarinda untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Terkait fasilitas, Dishub memastikan kapasitas lahan parkir sudah dipersiapkan, yakni 105 unit untuk roda empat dan 709 unit untuk roda dua. Bahkan, ke depan Dishub juga menyiapkan opsi penerapan tarif progresif bila kapasitas dirasa terbatas, sehingga mendorong perputaran kendaraan dan mengurangi penumpukan.
“Kalau lahan tidak mencukupi, tarif progresif bisa jadi solusi. Semakin lama parkir, tarifnya semakin tinggi. Ini juga untuk mendukung perputaran ekonomi,” katanya.
Tahapan selanjutnya, operator terpilih wajib mengurus izin melalui sistem Online Single Submission (OSS) sebelum Pemkot menerbitkan izin operasional dan SK tarif resmi. Semua fasilitas dan mekanisme diharapkan sudah siap sebelum peresmian Pasar Pagi yang ditargetkan pada November mendatang.
“Intinya, kami ingin pengelolaan parkir Pasar Pagi menjadi model modern, profesional, dan transparan. Tidak hanya mengatur lalu lintas kendaraan, tapi juga memberi manfaat nyata untuk kas daerah,” pungkas Manalu.
[NKH]
Related Posts
- Korban Ketiga KM Mina Maritim Ditemukan Terikat Jaring, Tim SAR Berupaya Evakuasi Bangkai Kapal
- Tiga Penghargaan Sekaligus! Berau Coal Dihargai ESDM untuk Inovasi Batik Hingga Atasi Stunting
- Masih Nihil! Basarnas Perluas Penyisiran 1.565 NM Persegi Cari Delapan Korban Kapal Tenggelam di Kukar
- Cegah Penumpukan Pasien, Seno Aji Minta Warga Manfaatkan Tiga Rumah Sakit Lain di Samarinda
- Prakiraan Cuaca Samarinda dan Sekitarnya Hari Ini, Kamis, 30 Oktober 2025









