Samarinda
Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Juli, Sekolah Wajib Perhatikan Sarana Pendukung Protokol Kesehatan

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah melalui Kemendikbud telah memutuskan bahwa pembelajaran tatap muka atau sekolah tatap muka akan dimulai pada Juli 2021.
Berdasarkan hal tersebut, berbagai langkah telah disiapkan oleh Dinas Pendidikan Samarinda, seperti melakukan vaksinasi bagi tenaga pendidik.
Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin mengimbau kepada tenaga pendidik, khususnya berasal dari 71 sekolah yang ditunjuk untuk menggelar pembelajaran tatap muka agar menyiapkan diri sebaik mungkin.
"Mohon diperhatikan sarana dan prasarana penunjang untuk protokol kesehatan, juga menyiapkan diri untuk menerima vaksin," ungkap Asli Nuryadin.
Protokol kesehatan yang wajib diperhatikan seperti menyediakan wastafel dengan air mengalir dan sabun cuci tangan di pintu gerbang.
Kemudian memastikan agar siswa selalu menjaga jarak. Dan tidak kalah penting sekolah juga harus mengurangi jam pelajaran. Jika sebelum tiap mata pelajaran berlangsung selama 2 jam, maka saat pandemi hanya berlangsung selama 1 jam.
"Tenaga pendidik tak perlu memikirkan ketuntasan kurikulum, yang penting kita dan anak-anak semua mempersiapkan diri untuk PTM pada Juli mendatang," ujarnya.
Sampai saat ini, diungkapkan Asli, kondisi pandemi Covid-19 terus terkendali. Melihat kondisi yang terus melambai itu, pihaknya juga tengah mempersiapkan kelanjutan dari program Sekolah Tangguh Covid-19.
Ada 190 Sekolah Tangguh Covid-19 yang diusulkan Disdikbud Samarinda ke Satgas Covid-19. Usulan ini berdasarkan hasil evaluasi program Sekolah Tangguh Covid-19 sebelumnya. Di mana, secara keseluruhan program berlangsung sukses.
"Untuk mendukung Sekolah Tangguh Covid-19 selanjutnya kami mengusulkan 4.986 guru beserta tenaga kependidikan ke Satgas Covid-19 untuk menerima vaksin. Semoga dapat dikabulkan," tuturnya.
Asli memastikan, 190 Sekolah Tangguh Covid-19 yang diusulkan tersebut baru bisa memulai pembelajaran tatap muka setelah memenuhi semua kriteria protokol kesehatan, serta tenaga kependidikan dan gurunya menerima vaksin 100 persen.
[RWT | TOS | ADV DISDIK SAMARINDA]
Related Posts
- Tanpa Bebani APBD, Andi Harun Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Hasil Efisiensi Anggaran
- Rektor Unmul Respons Penolakan Program Makan Bergizi Gratis: Jangan Pengaruhi Sektor Lain
- UNMUL Terima Pertukaran 12 Mahasiswa Jepang, Belajar Ilmu Kehutanan dan Budaya Daerah
- Ratusan Mahasiswa di Samarinda Tolak Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
- Update Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda, Enam Sekolah Ditargetkan Jadi Sasaran Tahap II