Kukar

Pemkab Kukar Terima Bantuan Alat Kesehatan dari PT KMIA

Kaltim Today
20 Agustus 2021 13:26
Pemkab Kukar Terima Bantuan Alat Kesehatan dari PT KMIA
Serah terima bantuan dari PT KMIA kepada Pemkab Kukar yang diterima langsung Bupati, Edi Damansyah. (Supri/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kontribusi dunia usaha dalam membantu penanganan Covid-19 di Kutai Kartanegara (Kukar) terus silih berganti. Kali ini, PT Khotai Makmur Insan Abadi (KMIA) menyalurkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD), oksigen konsentrator dan sejumlah uang.

Serah diterima bantuan langsung dipimpin Bupati Kukar, Edi Damansyah, didampingi Asisten I Setkab Akhmad Taufik Hidayat, Kadiskes dr Martina Yulianti dan Direktur PT KMIA. Pelaksanaan dilakukan di kantor Dinkes Kukar pada Jumat (20/8/2021).

Bupati Kukar, Edi Damansyah menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada dunia usaha yang turut berpartisipasi penanganan Covid-19. Salah satunya memberikan kontribusi berupa bantuan peralatan yang menjadi kebutuhan utama.

Bantuan yang diberikan PT KMIA berupa APD sebanyak 500 set, oksigen konsentrator 5 buah dan uang sebesar Rp500 juta. Pihak manajemen juga menyampaikan akan ada bantuan lagi ditahap berikutnya.

"Konsen dalam penanganan Covid-19 di lingkungan kerja maupun berkontribusi kepada Pemkab melalui Satgas Kukar," kata Daman sapaan Edi Damansyah.

Pihaknya mengajak dunia usaha yang tergabung dalam forum tanggung jawab sosial perusahaan (TJSP) turut berpartisipasi. Namun, jenis kebutuhan yang sudah diinventarisir Kadiskes Kukar, agar bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan.

Orang nomor satu di Kukarini berharap, sinergitas yang telah terbangun, kedepan tetap berjalan dengan baik. Dia juga berpesan, agar setiap diarea perusahaan memiliki klinik kesehatan sendiri beserta tenaga kesehatan.

"Adanya klinik dan nakes di perusahaan, nantinya apa yang harus dilakukan di lingkungan kerja, kami berharap itu bisa terkomunikasikan dengan Satgas Covid-19 Kukar," jelasnya.

Adapun tujuannya yakni saling koordinasi dan melengkapi terutama berkenaan informasi data-data. Jangan sampai nanti petugas kliniknya lakukan testing pada karyawan dan ditemukan ada positif Covid-19. Kemudian di suruh pulang ke rumah, itu tidak boleh.

"Kalau ada yang positif mestinya tidak boleh pulang ke rumah tapi disiapkan tempat isolasi terpusat. Kalau pulang ke rumah nanti berkontribusi klaster keluarga. Itu yang terus kami perbaiki," pungkasnya.

[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya