Advertorial
DP3A Kukar Apresiasi Sosialisasi Kesehatan Mental oleh BRIN dan DPR RI, Banyak Anak dan Perempuan Masih Alami Diskriminasi

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental terus dilakukan. Salah satunya melalui kegiatan Sosialisasi Peran Keluarga dan Masyarakat untuk Menumbuhkan Ketangguhan Mental pada Anak dan Perempuan yang digelar di Aula Bupati Kukar, Minggu (6/7/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Komisi X DPR RI, dengan dukungan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar.
Hadir sebagai narasumber, Tenaga Ahli Komisi X DPR RI Nuzul Husna dan Peneliti Ahli Madya BRIN Rofingatul Mubasyiroh.
Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah mendorong partisipasi aktif keluarga dan masyarakat dalam membentuk lingkungan yang mendukung kesehatan mental anak dan perempuan. Lingkungan rumah, sekolah, serta komunitas dianggap sebagai fondasi awal dalam membangun ketangguhan mental sejak dini.
“Kesehatan mental itu bukan urusan pribadi, tapi urusan sosial. Maka peran keluarga dan masyarakat jadi sangat penting,” kata Nuzul.
Permasalahan yang diangkat dalam kegiatan ini adalah terkait peran keluarga dalam meningkatkan ketangguhan mental perempuan dan anak.

Berdasarkan data nasional yang dipaparkan BRIN, satu dari tiga remaja atau 34,9 persen, setara dengan 15,5 juta anak muda, mengalami setidaknya satu bentuk gangguan mental. Prevalensi gangguan lebih tinggi pada remaja perempuan (28,2%) dibanding remaja laki-laki (25,4%), termasuk dalam hal depresi 6,7 persen pada perempuan, dibanding 4,0 persen pada laki-laki.
Situasi ini juga tercermin di Kalimantan Timur. Data Riskesdas 2018 menunjukkan, prevalensi depresi pada usia 15–24 tahun di Kaltim mencapai 7,35 persen, tertinggi di antara kelompok usia produktif yang rata-rata berada di angka 5 persen. Ini menegaskan bahwa dukungan emosional dan sosial dari lingkungan terdekat sangat diperlukan.
“Kalau hanya ada psikolog di sekolah tapi suasananya tidak sehat, itu tidak cukup. Semua elemen sekolah harus jadi pendukung mental anak,” jelas Rofingatul.
Dukungan penuh juga datang dari DP3A Kukar. Kabid PUG, PP, dan PSDGA Chalimatus Sa’diah menilai bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi di Kukar, di mana masih banyak perempuan dan anak mengalami diskriminasi, kekerasan, hingga bullying, namun tidak sepenuhnya menyadari bahwa itu bentuk pelanggaran.
Chalimatus berharap, melalui kegiatan ini, anak dan perempuan di Kukar bisa tumbuh menjadi pribadi tangguh yang berkualitas secara mental dan emosional.
“Alhamdulillah kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kita memang butuh sosialisasi seperti ini untuk membangun ketangguhan mental. Banyak yang belum paham kalau yang mereka alami adalah bentuk kekerasan,” pungkasnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- DP3A Kukar Dorong Perempuan Jadi Penggerak Perubahan dalam Pilkada 2024
- Tak Banyak Diketahui! Ternyata Ini 8 Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Fisik dan Mental
- 5 Manfaat Me Time untuk Kesehatan Mental, Wajib Dilakukan di Sela Kesibukan!
- Kenali 2 Jenis Kesehatan Mental dan Begini Cara Mengatasimya
- DP3A Kukar Gencarkan Sosialisasi Tekan Angka Kekerasan Perempuan dan Anak