Bontang
Penetapan Paslon, Adi-Basri Dapat Nomor 1, Neni-Joni Nomor 2
Kaltimtoday.co, Bontang - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 memasuki tahapan penetapan pasangan calon. Dua bakal pasangan calon (bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang pun melakukan pencabutan nomor di Kantor KPU Bontang pada Kamis (24/9/2020).
Hasilnya, bapaslon Adi Darma-Basri Rase ditetapkan sebagai pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, sedangkan Neni Moerniaeni-Joni Muslim ditetapkan sebagai Paslon nomor urut 2.
Pencabutan nomor digelar secara terbatas, sehingga yang hadir hanya yang berkepentingan. Pun awak media hanya bisa menunggu di depan kantor KPU Bontang.
Ketua KPU Bontang Erwin menyatakan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan Covid-19, sehingga jumlah peserta yang masuk dibatasi. Pada tahapan penetapan pasangan calon pun, untuk Adi Darma berhalangan hadir lantaran dikabarkan sakit dan terdapat surat dari RSUD Taman Husada Bontang.
Usai mengambil nomor urut, Basri Rase menyatakan rasa syukurnya mendapat nomor urut 1. Mengingat dirinya berdoa agar diberikan nomor urut 1.
"Alhamdulillah saat dicabut dapat nomor 1, ini merupakan kemudahan," ujar Basri.
Sementara itu, Neni Moerniaeni yang merupakan Wali Kota Bontang atau petahana mendapat nomor urut 2 bersama pasangannya, Joni Muslim.
"Insya Allah nomor 2 membawa keberuntungan buat Neni-Joni. Karena Bunda sudah satu periode, jadi dapat nomor dua sesuai untuk 2 periode," ungkap Neni.
Kedua Paslon kini sudah ditetapkan sebagai pasangan calon dari hasil pleno KPU Bontang di Pilkada tahun 2020 yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020 mendatang.
[RIR | RWT | ADV]
Related Posts
- Pemkot Bontang Cairkan Insentif Rp2 Juta untuk 2.000 Pegiat Agama, Wali Kota Neni Sebut Tertinggi se-Indonesia
- Melalui Kesra Pemkot Bontang, Pemuda Pancasila Salurkan Donasi Rp33 Juta untuk Korban Bencana di Sumatra
- Rute Penyebrangan Bontang-Mamuju Ditarget 2026, Wawali Agus Kunjungi Sulbar
- Solidaritas Kemanusiaan, Pemkot Bontang Buka Donasi untuk Korban Bencana di Sumatra
- Jalan Rusak Hambat Perdagangan dan Mobilitas Warga di Poros Bontang–Sangatta









