Daerah

Penjelasan Seno Aji Soal Penerimaan Kuota Gratispol untuk Setiap Perguruan Tinggi di Kaltim 

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 26 Agustus 2025 13:39
Penjelasan Seno Aji Soal Penerimaan Kuota Gratispol untuk Setiap Perguruan Tinggi di Kaltim 
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji menjelaskan soal penerimaan kuota program pendidikan gratis (Gratispol) yang tersebar di setiap perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kalimantan Timur. 

Melalui keterangan UMKT, pihaknya hanya mendapatkan kuota sebanyak 2.205 mahasiswa baru sebagai penerima manfaat program Gratispol. Sedangkan, ada sebanyak 3.600 lebih mahasiswa baru yang diterima tahun ini di kampus tersebut.

Terkait penerimaan kuota Gratispol tahun ini, pemerintah provinsi melakukan diskusi lanjutan dengan pihak universitas negeri maupun swasta, khususnya yang telah menjalin nota kesepakatan dengan pemprov.

"Kami akan diskusikan lebih lanjut dengan pihak universitas, karena sebelumnya pihak Kesra (Kesejahteraan Rakyat) sudah membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan masing-masing perguruan tinggi terkait kuota mahasiswa," bebernya.

Ia mencontohkan, misal Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) kuota Gratispol untuk 2.500 mahasiswa baru. Namun, pihak kampus menerima sebanyak 3.000 lebih mahasiswa. Artinya, pemerintah tidak bisa menganggarkan Gratispol karena melebihi kuota yang sudah ditetapkan.

"Artinya, memang sudah ada kontrak kuota yang disepakati dengan pemerintah. Tapi karena masing-masing universitas menambah jumlah mahasiswa tanpa penyesuaian dengan perjanjian yang ada, maka ini menjadi persoalan. Perlu dicatat, bukan pemerintah yang mengurangi kuota, tetapi pihak kampus yang menambah jumlah mahasiswa di luar kesepakatan," sebutnya.

Meski begitu, pemerintah tetap mencari solusi untuk mengakomodir sejumlah mahasiswa diluar kuota Gratispol yang telah ditetapkan. Rencananya, mahasiswa yang belum ter-cover akan diupayakan untuk mendapat kesempatan pada semester 2.

"Nantinya, pada semester kedua, baru akan kami cover melalui anggaran pemerintah. Ini tentu akan kita diskusikan kembali untuk mencari solusi terbaik tanpa membebani mahasiswa," tutup Seno Aji.

[RWT] 



Berita Lainnya