Advertorial

Perbaikan Fender Jembatan Mahakam I Berlanjut, Komisi II Ungkap Sempat Terjadi Putus Komunikasi

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 26 November 2025 14:23
Perbaikan Fender Jembatan Mahakam I Berlanjut, Komisi II Ungkap Sempat Terjadi Putus Komunikasi
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Perbaikan Fender Jembatan Mahakam I atas insiden penabrakan tongkang pada Februari 2025 kini tengah berprogres. Komisi II DPRD Kaltim menyebut bahwa sempat terjadi putus komunikasi, namun akhirnya pihak perusahaan terkait bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle menyampaikan bahwa publik beberapa bulan lalu masih menunggu janji perbaikan fender tersebut, dan sempat dianggap tidak berjalan.

"Setelah kita rapat dengar pendapat, tadi sudah disampaikan bahwa mereka tengah menjalankan proses tanggung jawab atau perbaikan fender tersebut," ucap Sabaruddin pada Rabu (26/11/2025).

Dua perusahaan pemilik kapal tongkang PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudera (PMTS) dan PT Energi Samudera Logistik (ESL) yang menabrak fender Jembatan Mahakam I, diminta bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan yang terjadi.

"Hari ini terjawab bahwa pasca insiden tersebut, ada dua perusahaan yang sebelumnya kita nilai kurang kooperatif, namun ternyata mereka tetap bertanggung jawab," imbuhnya.

Dalam hal ini, Sabaruddin menyebut bahwa Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) akan memastikan proses pertanggungjawaban berjalan, serta mengawasi pihak kontraktor yang mengerjakan.

"Progresnya saat ini di angka 6,23%. Insyaallah BPJN berjanji kepada Komisi II untuk kembali hadir pada saat pemasangan pancang dilakukan," beber Sabaruddin.

Usai rapat RDP, ia menekankan agar komunikasi antara DPRD dan pihak yang terlibat, harus tetap dijaga supaya publik Kalimantan Timur mendapat informasi yang benar.

"Kami juga meminta teman-teman media membantu menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut kini telah bertanggung jawab. Selama ini ada kesan mereka tidak kooperatif, padahal itu terjadi karena minimnya informasi dan komunikasi," tutupnya.

[RWT | ADV DPRD KALTIM] 



Berita Lainnya