Samarinda

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim di Bawah Rata-Rata, Bank Indonesia Dorong Pemberdayaan UMKM Berbasis Digital 

Kaltim Today
30 Januari 2021 21:10
Pertumbuhan Ekonomi Kaltim di Bawah Rata-Rata, Bank Indonesia Dorong Pemberdayaan UMKM Berbasis Digital 
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kaltim dikenal dengan kekayaan alamnya hingga akhirnya diproyeksikan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) pada 2019 silam. Dalam hal ini, ekonomi kreatif akan menentukan masa depan Kaltim yang bakal menjadi IKN. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono pun memberikan tanggapannya.

Kepada awak media, dijelaskan Tutuk bahwa saat ini Kaltim membutuhkan sumber-sumber ekonomi baru. Sumber pertumbuhan ekonomi baru itu terdiri atas pariwisata, hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, dan tak kalah pentingnya memberdayakan UMKM. Bahkan di era digital saat ini, digitalisasi UMKM juga disebut Tutuk harus dilakukan.

"UMKM itu bisa diperbaharui dengan digital sebagai kekuatan ekonomi baru di Kaltim. Sedangkan pariwisata akan menghasilkan ekonomi kreatif dan kebanyakan itu UMKM. Banyak yang akan timbul dari sana. Kalau UMKM lebih berdaya dan naik kelas, akhirnya tercipta pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat," ungkap Tutuk saat ditemui pada Sabtu (30/1/2021).

Seandainya UMKM bisa diberdayakan, maka pertumbuhan ekonomi akan lebih tahan goncangan. Ditambahkan olehnya, pertumbuhan ekonomi Kaltim selama 10 tahun terakhir itu rata-ratanya di bawah Kalimantan dan Indonesia. Sebab nilai tambahnya rendah.

"Pariwisata itu nanti bisa mengarah ke konservasi lingkungan juga. Misalnya menjelajah hutan, diving, menginap di hotel, kemudian membeli kerajinan tangan. Itu ekonomi kreatif semuanya. Akhirnya pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi," lanjut Tutuk.

Secara nasional, sektor pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Di Kaltim, potensi pariwisata itu ada banyak. Sebagian contohnya ada di Maratua, Derawan, Biduk-biduk, dan budaya-budaya yang kaya. Sementara itu, UMKM otomatis akan ikut menerima dampaknya ketika pariwisata mulai tumbuh dan menyejahterakan banyak orang. Hal itu menjadi perhatian dari Bank Indonesia.

"Kita harus siapkan infrastruktur, ekosistemnya, dan SDM-nya dengan serius. Sehingga ketika IKN resmi berlangsung di Kaltim atau era digital semakin kencang, kita sudah siap. Jadi kita bisa mengantisipasi dengan baik," tambah Tutuk.

Dalam hal ini, Bank Indonesia ingin mendorong pemerintah untuk sama-sama berkolaborasi dan bersinergi bersama banyak pihak. Khususnya kalangan pemuda yang dinilai memiliki potensi besar karena mengantongi sejumlah kreativitas. Lebih bagus lagi jika ada pendampingan dan pembinaan. Menurut Tutuk, pemuda yang kreatif akan menjadi kunci pertumbuhan masa depan Kaltim.

[YMD | RWT]



Berita Lainnya