Daerah
Perusahaan Asal Tiongkok SUS Environment Lirik Samarinda untuk Kembangkan PLTSa

Kaltimtoday.co, Samarinda - Langkah baru dalam pengelolaan sampah mulai dibuka oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Melalui pertemuan dengan perusahaan asal Tiongkok, SUS Environment, peluang kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) mulai dijajaki.
Upaya ini menjadi sinyal keseriusan pemerintah kota dalam mencari solusi modern untuk mengubah tumpukan sampah menjadi sumber energi ramah lingkungan.
Plt. Asisten II Setda Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, menyebutkan bahwa pertemuan yang digelar pada Jumat (10/10) itu masih bersifat penjajakan awal. Ia menegaskan, Pemkot akan mempelajari secara rinci proposal yang diajukan pihak SUS Environment sebelum menentukan pola kerja sama yang paling ideal.
“Pertemuan ini baru tahap awal. Kami akan meminta proposal resmi dari mereka, agar bisa menilai seperti apa skema dan sistem kerja sama yang tepat untuk diterapkan di Samarinda,” ujar Marnabas.
SUS Environment dikenal sebagai salah satu perusahaan pengelola sampah terbesar kedua di dunia. Perusahaan ini telah beroperasi di sekitar 90 kota di berbagai negara, termasuk Dubai, Thailand, dan Vietnam.
Di Indonesia, mereka mulai menjajaki kerja sama serupa di Makassar dan Surabaya. “Kalau sistemnya sama seperti di Makassar, itu bagus. Karena di sana sudah berjalan dengan baik,” tambahnya.
Marnabas menjelaskan, Samarinda menjadi salah satu kota yang dilirik karena potensi investasinya cukup besar, terutama dari sisi ketersediaan bahan baku sampah.
“Samarinda masuk dalam 33 kota terbaik untuk investasi di Indonesia. Mereka melihat potensi itu, apalagi volume sampah harian kita mencapai sekitar 700 ton,” ungkapnya.
Rencananya, proyek pengolahan sampah tersebut akan dibangun di lahan milik PT Orimba Alam Kreasi yang berlokasi di Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir. Keunikan proyek ini, kata Marnabas, adalah karena pihak investor tidak meminta lahan dari pemerintah.
“Kalau di tempat lain biasanya mereka minta lahan, tapi SUS Environment sudah memiliki lahan sendiri,” ujarnya.
Selain mengelola sampah dari darat, Pemkot Samarinda juga tengah menyiapkan inisiatif pengumpulan sampah dari Sungai Mahakam untuk menambah pasokan bahan baku PLTSa.
“Kami berencana menyiapkan perahu dan kapal khusus untuk mengambil sampah di sungai. Jadi selain membersihkan Mahakam, sampah itu bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik,” jelasnya.
Lebih jauh, Pemkot juga membuka peluang kerja sama lintas wilayah dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya di Sanga-Sanga dan Anggana, guna mencukupi kebutuhan minimal pasokan sampah sebesar 1.000 ton per hari.
“Kalau digabung dengan daerah sekitar, kebutuhan pasokan bisa terpenuhi. Harapannya, proyek ini bisa jadi langkah besar untuk mengatasi persoalan sampah sekaligus menghadirkan energi bersih bagi masyarakat Samarinda,” pungkasnya.
[NKH | RWT]
Related Posts
- Dinkes Samarinda Perluas Layanan Cek Kesehatan Siswa, Kini Tak Hanya Imunisasi
- Longsor Jalan Desa Samboja Ganggu Air Bersih, Dinas ESDM Kaltim Ultimatum Perusahaan Tambang Bertanggung Jawab
- Prakiraan Cuaca Samarinda dan Sekitarnya Hari Ini, Sabtu, 11 Oktober 2025
- Sejumlah Warga Masih Mendiami Lahan Insinerator di Samarinda Seberang, Satpol PP Persiapkan Langkah Khusus
- Pertama Kali Terekam, Bayi Dugong Muncul di Pantai Mali, Alor