Advertorial

Perusahaan Cokelat asal Prancis Lirik Potensi Kakao Berau, Bupati Minta Dinas Lakukan Pengawasan Kualitas

Kaltim Today
19 November 2025 22:58
Perusahaan Cokelat asal Prancis Lirik Potensi Kakao Berau, Bupati Minta Dinas Lakukan Pengawasan Kualitas
Saat perwakilan Valrhona bersama Bupati Berau, Sri Juniarsih berdialog bersama. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Berau - Potensi kakao asal Kabupaten Berau kian dilirik produsen asing. Teranyar, pihak manajemen perusahaan cokelat ternama asal Prancis, Valrhona memastikan minatnya untuk menjadikan Berau sebagai pemasok kakao.

Kakao Berau diakui akan menjadi bahan baku premium yang dikelola secara langsung oleh perusahaan asal Kalimantan Barat, PT Khatulistiwa Agro Sentosa Serasi (KASS) yang selama ini juga membina petani kakao di daerah ini.

Pihak Valrhona, Sansie Castan menyatakan, rencana jangka panjang yang akan dikelola oleh pihaknya adalah membangun pabrik di Indonesia dengan Berau sebagai daerah pemasok komoditi utama.

Alasannya, karena kakao yang dihasilkan Berau dinilai telah memenuhi berbagai aspek penting untuk kebutuhan produksi global yang sesuai dengan merk cokelat asal Prancis itu.

"Tentunya sesuai dengan pasar Eropa, seperti aspek kadar pestisida, logam berat, hingga ketentuan ketat soal deforestasi, termasuk kualitas lingkungan dan aromanya," katanya.

Sebelum sampai ke kabupaten paling utara Bumi Etam itu, Sansie mengaku, bahwa telah melakukan berbagai tahapan uji coba kakao di berbagai daerah di Indonesia. Namun hanya beberapa daerah yang memenuhi standar salah satunya Berau.

"Kakao Berau teruji layak untuk kita beli, baik dari segi aroma dan mutu. Tahap awal, tahun kami akan mulai di angka 12 ton tentu saja jumlah ini akan terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang," lanjutnya.

Bupati Berau, Sri Juniarsih tentu menyambut baik kerjasama besar itu. Karena berkaitan dengan keberlangsungan petani di daerah yang ia pimpin. Serta memperkuat posisi Bumi Batiwakkal di pasar global.

Dirinya menjelaskan, jika nilai ekspor untuk komoditi tersebut saat ini telah mencapai di angka rata-rata 154 ton per tahun. Masuknya, merk cokelat lain asal negara Eropa tersebut, kata bupati akan menambah pasokan ekspor untuk di masa yang akan datang.

"Ini tantangan bagi kita, tentu pemerintah daerah akan menyiapkan langkah strategis agar tetap menjaga kualitas kakao lokal," tegasnya.

Dengan cara memperketat pengawasan standar mutu, termasuk mengoptimalkan lahan tidur untuk peningkatan produksi. Sri juga mengimbau, agar kerjasama dunia usaha juga ikut membantu untuk pengembangan bisnis tersebut.

"Standar bertaraf internasional yang diminta oleh Valrhona akan kita perhatikan," tandasnya.

[MGN | ADV PEMKAB BERAU] 



Berita Lainnya