Kaltimtoday.co, Penajam – Petani Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih menemui beberapa kendala perihal infrastruktur pertanian, contohnya saja sistem irigasi persawahan dan jalan usaha tani. Oleh karena itu, pemerintah diminta untuk segera campur tangan.

Salah satu petani dari Desa Bangun Mulya, Kurdi menyampaikan, petani di wilayah itu kesulitan masalah pengairan sawah karena sistem irigasi yang belum memadai. Padahal sistem irigasi diperlukan agar ketersediaan air di areal persawahan bisa terjaga, dengan demikian pertumbuhan tanaman padi dapat maksimal.

“Irigasi di sini masih bermasalah, petani masih perlu irigasi, selama ini bergantung dari sungai kecil dan itu harus pakai mesin baru bisa mengalir ke lahan, kadang airnya kecil jadi tidak cukup untuk lahan. Kami berharap Sungai Cutek bisa dinormalisasi,” ucapnya.

Jalan usaha tani juga memerlukan perbaikan, pasalnya di beberapa titik jalan terputus dan sulit dilewati. Petani berharap ada sedikit perbaikan, setidaknya jalan dapat dilalui kendaraan untuk mengangkut hasil pertanian.

“Jalan usaha tani kami mohon diperhatikan lagi oleh pemerintah, karena saat angkut hasil panen susah, motor saja susah lewat. Tidak usah bagus-bagus lah yang penting bisa lancar dilewati,” lanjutnya.

Selain dalam hal infrastruktur pertanian, petani di Waru juga menemui kendala saat pasca panen. Ketika ingin menjual padi, petani dihadapkan dengan harga jual yang murah, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan para petani. Terkadang petani lokal harus menjual padi kepada pembeli dari luar daerah karena harganya lebih terjamin.

“Kalau habis panen kami andalkan pembeli dari luar, ada pembeli lokal tapi harga juga kadang tidak bisa diharapkan,” lirihnya.

Pada umumnya, petani di PPU mengharapkan adanya perhatian lebih dari pemerintah, baik daerah maupun pusat, agar keinginan petani untuk mendapatkan hasil tani berkualitas dapat terwujud. Bagaimanapun, Hasil pertanian yang baik akan memberikan efek positif pula bagi daerah, masyarakat umum, dan tentu petani itu sendiri.

[ALF | RWT]