Daerah
Pj Gubernur Akmal Malik Bantah Pangkas Anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas: Saya Tidak Pernah Cawe-Cawe
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik membantah isu soal pemangkasan anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas. Akmal Malik menegaskan bahwa dirinya tidak pernah cawe-cawe soal anggaran beasiswa.
Hal itu diutarakannya saat proses pelantikan Pj Bupati PPU yang baru, Muhammad Zainal Arifin di Pendopo Odah Etam Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (19/09/2024) sore.
Sebelumnya, anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas 2023-2024 sebesar Rp 250 miliar, namun dipangkas sebanyak Rp 50 miliar dan tersisa Rp 200 miliar saja.
"Saya tidak pernah cawe-cawe di anggaran, tidak pernah. Semua saya serahkan pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Kaltim," tegasnya.
Akmal menyebut, dirinya tidak memiliki kewenangan untuk mencampuri urusan Beasiswa Kaltim Tuntas. Menghadapi isu yang kurang mengenakkan, sudah menjadi risiko bagi seorang kepala daerah.
"Biasanya dalam kondisi seperti ini, sudah menjadi risiko yang ditanggung oleh kepala daerah. Karena tugas pemimpin itu mengambil risiko," ungkap Akmal Malik.
Lebih lanjut, perencanaan terkait anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas, sudah disusun sedemikian rupa. Begitu perencanaan selesai, semua akan dieksekusi oleh TAPD.
"Saya tidak bisa mengintervensi hal itu," pungkasnya.
Terpisah, Ketua Badan Pelaksana Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT), Iman Hidayat, menjelaskan bahwa anggaran murni APBD Kaltim tahun ini hanya sekitar Rp 200 miliar, jauh lebih kecil dibandingkan Rp 504 miliar pada tahun lalu.
“Anggaran tahun ini hanya 40 persen dari tahun lalu, otomatis jumlah penerima beasiswa berkurang. Dari 295 ribu pendaftar, hanya 47 ribu yang diterima," tutupnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Gubernur Kaltim Dorong Pengerukan Sungai Mahakam, Wali Kota Samarinda Nilai Fokus Harus ke Karang Mumus
- Kebakaran Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Sprinkler Diduga Tak Aktif: Masih Dalam Penyelidikan
- Ironi Ketimpangan Energi di Kutai Timur: Kaya Batu Bara, Miskin Penerangan, Proyek Hijau Dikorupsi
- Progres Teras Samarinda Tahap II Capai 60 Persen, Pekerjaan Dikebut di Empat Segmen
- Terjepit Ritel Modern, Pedagang Sembako Samarinda Mengadu ke Wakil Rakyat









