Headline
Polisi Amankan 12 Demonstran UU Cipta Kerja, Salah Satunya karena Bawa Badik
Kaltimtoday.co, Samarinda - Massa aksi tetap bersikeras untuk menduduki kantor DPRD Kaltim. Sekitar pukul 17:31 Wita, mahasiswa mulai coba mendorong pagar depan. Mereka mulai melilitkan kain di pagar dan coba menariknya bersama-sama. Kala itu pagar sudah goyang. Namun semakin kuat tarikan mahasiswa, aparat kepolisian kerap berkali-kali mengingatkan untuk tidak merusak fasilitas. Sampai akhirnya gas air mata langsung disiram ke arah massa aksi.
Kericuhan tak terelakkan. Mahasiswa kocar-kacir selamatkan diri. Tak berselang beberapa lama, beberapa mahasiswa mulai dipukuli di tempat. Ada pula yang diseret dan ditendang. Aparat kepolisian langsung rapatkan barisan di depan jalan. Gas air mata disiram sampai mengarah ke Jalan Tengkawang. Mahasiswa dipaksa untuk membubarkan diri. Keinginan mereka yang ingin melakukan sidang rakyat di dalam jadi tak terpenuhi.
Berdasarkan pantauan Kaltimtoday.co, beberapa massa aksi diamankan ke dalam halaman DPRD Kaltim. Dikonfirmasi oleh AKP Annissa Prastiwi selaku Kasubag Humas Polresta Samarinda bahwa beberapa massa aksi terlihat melempar batu dan bom molotov ke arah aparat. Akhirnya aparat memutuskan untuk pukul mundur massa aksi. Dijelaskan Annissa bahwa awalnya ada 6 orang yang diamankan. Rambut mereka dicukur dan diminta membuka baju. Salah satu di antaranya membawa badik. Saat ini keenam orang tersebut sudah dibawa ke Polresta Samarinda untuk pendalaman lebih lanjut.
Kemudian ada lagi 3 orang tambahan yang diamankan. 3 orang tersebut diduga karena merekam aksi dengan tujuan memprovokasi di media sosial. Sehingga total ada 9 orang yang diamankan di Polresta Samarinda saat awak media mengonfirmasi Annissa.
"Aksi unjuk rasa ini juga diikuti oleh kelompok anarko yang ikut menunggangi aksi hari ini. Kemudian ada 3 orang lagi yang diamankan, mereka masih SMP. Masih kami dalami," pungkas Annissa saat ditemui di halaman DPRD Kaltim.
[YMD | TOS]
Related Posts
- Jalan Panjang Masyarakat Adat Kaltim Mencari Pengakuan: Mulai Penolakan hingga Ancaman Kekerasan
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- Polresta Samarinda Tetapkan Ayah dan Anak Jadi Tersangka Pembunuhan, Satu Wakar Tewas
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tarif Pajak Kendaraan di Kaltim Terendah se-Indonesia, Bapenda Sebut Upaya Ringankan Beban Masyarakat