Daerah
PPK Sambutan Klarifikasi Soal Isu Puluhan Anggota KPPS Sambutan Keracunan Makanan, Sebut Masih Menunggu Hasil Laboratorium
Kaltimtoday.co, Samarinda - Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) wilayah Sambutan, Samarinda, mengklarifikasi soal isu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 yang diduga keracunan makanan setelah menghadiri kegiatan pelantikan KPPS pada Kamis, 25 Januari 2024.
Ketua PPK Sambutan, Aan Ansori memberikan penjelasakan lebih lanjut, setelah mendengar kabar bahwa anggota KPPS wilayah Sambutan, mengalami gejala seperti mual-mual, demam, hingga diare setelah mengikuti prosesi pelantikan beberapa hari lalu.
"Mungkin bahasanya diperhalus, karena masih diduga keracunan makanan. Sampai saat ini, belum ada secara resmi yang menyatakan itu keracunan makanan dari hasil laboratorium," jelasnya pada Senin (29/1/2024).
Lebih lanjut, Aan mengonfirmasi bahwa pihaknya telah berkoodinasi dengan pihak cathering, setelah mendapat kabar adanya puluhan anggota KPPS yang masuk ke rumah sakit, satu hari setelah proses pelantikan berlangsung.
"Pihak penyelenggara bekerja sama dengan TJIU Palace, dan mereka yang menyiapkan konsumsi. Informasi yang saya dapat, anggota KPPS ini mengalami gejala satu hari setelahnya, bukan di hari yang sama," tuturnya.
Ia mengatakan, dari 588 peserta yang mengikuti prosesi pelantikan, hanya ada 47 anggota KPPS yang mengalami gejala terkait. Aan juga memberikan penjelasan soal tanggung jawab pihaknya, terkait korban yang mengeluarkan biaya sendiri untuk pemeriksaan di rumah sakit atau puskesmas.
"Hari berkumpul para stakeholder, membahas soal bagaimana nasib korban. Soalnya ada beberapa anggota KPPS yang sudah memiliki BPJS, ada juga yang belum. Nah, yang belum ditanggung BPJS ini kami masih bicarakan," bebernya.
Terpisah, salah satu anggota KPPS yang dilarikan ke Rumah Sakit Tentara Samarinda, Niwa Oktavia (20) menjelaskan kondisinya setelah mengonsumsi makanan seusai menghadiri kegiatan pelantikan di Sambutan beberapa hari lalu.
"Setelah dapat konsumsi itu, saya makan di siang hari. Baru malamnya ada gejala diare dan muntah-muntah. Makin parah dan besoknya saya ke rumah sakit. Setelah diperiksa, ada timbul gejala sesak nafas juga," ungkapnya.
Niwa mengaku, gejala yang dideritanya, sama dengan anggota KPPS lain yang dilarikan ke rumah sakit. Saat ini, ia masih menunggu hasil laboratorium, apakah dirinya memang terindikasi keracunan makanan tersebut atau tidak.
[RWT]
Related Posts
- Gratis! KALTIM ONE FESTIVAL Siap Gebrak Samarinda
- Aksi Demo Gerakan Mahasiswa Peduli Kaltim di KSOP Samarinda: Stop Batu Bara Koridor-Ilegal
- Tim Rudy-Seno Keberatan Dukungan Ormas Garda Prabowo ke Isran-Hadi, Sebut Pelanggaran Norma dan Etik
- Mahasiswi UINSI Syifa Hajati Terbitkan Buku dari Skripsi: Gender di Mata Gen Z
- Tumbuk Movement-CeCUR Jadi Inisiator Dialog Publik, Tantang Calon Pemimpin Tanggap Soal Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim