Advertorial

PPU Libatkan Masyarakat Adat, Budaya Lokal Dilestarikan Lewat Event Seni Rutin

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 07 September 2024 15:10
PPU Libatkan Masyarakat Adat, Budaya Lokal Dilestarikan Lewat Event Seni Rutin
Pj Bupati PPU, Makmur Marbun. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Penajam Paser Utara (PPU) terus menunjukkan komitmennya dalam melibatkan masyarakat adat dalam setiap kebijakan pembangunan yang dijalankan. Pj Bupati PPU, Makmur Marbun, menegaskan bahwa peran aktif masyarakat adat adalah kunci dalam memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. 

Salah satu langkah konkret yang dilakukan pemerintah daerah adalah dengan mengadakan event seni dan budaya secara rutin setiap malam Minggu, sebagai upaya menjaga kelestarian budaya lokal di tengah arus modernisasi.

“Setiap ada kebijakan kami di sini, kami melibatkan seluruh tokoh budaya, buktinya setiap malam minggu kami libatkan pada event yang ada di sini,” ujar Makmur Marbun saat ditanya mengenai bagaimana kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunan di PPU dilakukan secara inklusif serta tidak meninggalkan masyarakat adat.

Event seni dan budaya yang digelar setiap malam Minggu ini menjadi wadah bagi masyarakat adat untuk mengekspresikan kekayaan budaya mereka. Pentas seni tersebut tidak hanya menampilkan tarian dan musik tradisional, tetapi juga berbagai bentuk kesenian lain yang mencerminkan kearifan lokal PPU. 

“Jadi setiap malam minggu di sini kami buat pentas seni dan budaya supaya tidak tergerus budaya-budaya lokal yang ada,” tambah Makmur.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran bahwa pembangunan dan modernisasi dapat mengikis nilai-nilai tradisional yang telah lama menjadi identitas masyarakat PPU. 

Dengan melibatkan tokoh adat dan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, pemerintah daerah berharap dapat menciptakan harmonisasi antara pembangunan fisik dan pelestarian budaya.

Makmur Marbun menekankan pentingnya peran serta semua elemen masyarakat dalam menjaga warisan budaya. Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari aspek ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga dari sejauh mana nilai-nilai budaya dan kearifan lokal tetap terjaga. 

“Terima kasih kepada seluruh tokoh adat karena PPU ini sangat heterogen, tidak ada masalah di sini,” ujarnya, mengapresiasi kerukunan dan keberagaman yang ada di PPU.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya