Advertorial
Prinsip Ekonomi dan Keuangan Syariah Dinilai Bisa Perkuat Struktur Ekonomi Nasional
Kaltimtoday.co, Samarinda - Demi perkuat struktur ekonomi nasional, prinsip ekonomi dan keuangan syariah jadi salah satu strategi utama. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kaltim, Ricky Perdana Gozali di Festival Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI), Kamis (25/5/2023).
Tahun ini, KPw Bank Indonesia Kaltim dipercaya menjadi tuan rumah dari FESyar KTI yang akan berlangsung hingga 27 Mei 2023 di Hotel Mercure Samarinda. Dalam pemaparannya, Ricky menyebut ada kerentanan perekonomian global yang membawa pengaruh terhadap perekonomian nasional. Terutama pada aliran modal asing hingga nilai tukar eskpor dan impor.
"Dengan mengusung prinsip syariah, bebas riba, dan berbagi hasil, diharapkan mampu mendorong inklusi dan aktivitas ekonomi serta daya tahan sistem keuangan ekonomi nasional," ujar Ricky.
Ricky menambahkan, kinerja keuangan ekonomi syariah di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Mulai dari penyaluran industri jasa keuangan syariah nasional, baik bank umum syariah, unit usaha syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.
"Pertumbuhannya sebesar 21,99 persen year-on-year (yoy) pada 2022. Meningkat dari 19,22 persen pada tahun sebelumnya," sambungnya.
Di sisi lain, sektor ekonomi unggulan Halal Value Chain juga menunjukkan kenaikan. Pada 2022 triwulan I sampai III terus melanjutkan tren sampai 5,5 persen yoy yang ditopang sektor pertanian dan pariwisata untuk muslim.
Demi pengembangan ekonomi dan syariah, Bank Indonesia juga punya 3 pilar utama pengembangan. Mulai pemberdayaan usaha, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset serta edukasi.
"Ketiga pilar ini menjadi fondasi, untuk mendorong keuangan dan ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan dan inklusif," ujar Ricky lagi.
Pun Bank Indonesia juga sudah melakukan pemetaan terkait industri strategis yang masuk dalam prioritas utama. Di antaranya seperti sektor pertanian, pengolahan makanan, fesyen, dan sektor wisata halal.
"Kami juga telah melakukan identifikasi pengembangan model industri, yang terintegerasi mulai pelaku usaha, mikro menengah dan besar di setiap sektor," sambungnya.
Sebagai informasi, pada 2022, Survei Ekonomi Syariah menghasilkan indeks sebesar 23,3 persen. Terlihat dari 100 penduduk muslim di Indonesia, 23 di antaranya sudah memiliki literasi ekonomi syariah yang tergolong terliterasi dengan baik.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Cegah PMK di Kaltim, DPKH Imbau Masyarakat Cepat Melapor untuk Meminimalisir Dampak
- Berikan Apresiasi, Pemprov Kaltim Siapkan Beasiswa Khusus untuk Juara MTQ Nasional
- Pengamat Soroti Perguruan Tinggi Diusulkan Kelola Tambang: Tridharma Masih Karut-Marut
- Rusmadi dan Nama-Nama Lain Masuk Daftar Kandidat Ketua TGUPP Rudy Mas'ud-Seno Aji
- Program MBG Habiskan Rp28 Juta dalam Lima Hari, Komisi II DPRD Samarinda: Jangan Bebankan APBD