Bontang

Produk Warga Binaan Lapas Bontang Dijual di Marketplace

Kaltim Today
05 Maret 2022 17:39
Produk Warga Binaan Lapas Bontang Dijual di Marketplace
Hasil pembinaan di bidang mebeler.

Kaltimtoday.co, Bontang - Warga binaan di Lapas Kelas IIA Bontang mendapatkan program asimilasi dan edukasi. Program tersebut telah menghasilkan beberapa produk yang memiliki nilai jual tinggi. Bahkan, kini produknya mulai dijual di market place, yakni Tokopedia.

Kalapas Bontang, Ronny Widiyatmoko mengatakan, program sarana asimilasi dan edukasi (SAE) ini ada beberapa jenis. Mulia dari mebeler, bengkel, kebun, kerajinan tangan, pengelasan, serta miniatur dari limbah kertas, dan barbershop.

"Para warga binaan yang mendapat program asimilasi ini yang sudah menjalani setengah masa pidana," terang Ronny, Sabtu (5/3/2022).

Terkait hasilnya, dari pembinaan di bidang mebeler terdapat sofa, kursi, dan meja yang berasal dari drum bekas. Selain itu, lemari kayu juga berhasil dibuat oleh para warga binaan, pun meja kursi makan dari limbah besi tua. Untuk hasil perkebunan, mulai dari semangka, kangkung, hasil peternakan juga sudah banyak yang bisa dinikmati masyarakat Bontang, seperti lele dan ayam kampung. 

Hasil pembinaan di bidang mebeler yang dijual di marketplace.
Hasil pembinaan di bidang mebeler yang dijual di marketplace.

Hasil pengelasan juga yang tak kalah menariknya, seperti tiang atau stand sepatu boot trail. Para warga binaan yang memiliki keahlian perbengkelan pun, disediakan workshop bengkel untuk memperbaiki mobil. Mulai dari mobil bekas, hingga kerusakan mobil yang bisa mereka perbaiki. 

Tak hanya itu, di dalam Lapas Bontang juga tersedia barbershop atau tempat potong rambut bagi para warga binaan, yang petugasnya merupakan warga binaan. 

Sementara bagi yang memiliki keterampilan, warga binaan bisa menyalurkannya dengan membuat kerajinan tangan dari limbah kertas dan stik es krim.

"Hasil program asimilasi dan edukasi ini kami jadikan pendapatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), juga bisa diberikan kepada warga binaan sebagai upah kerjanya," ungkapnya.

Sehingga, kata Ronny, mereka atau warga binaan yang ditahan sebagai tulang punggung keluarga, karena menjalani hukuman maka keluarga kehilangan pencari nafkah. Tapi dari hasil asimilasi ini, mereka setidaknya bisa memberikan hasilnya untuk anak istrinya. 

Hasil produksi asimilasi ini, sudah banyak dipesan oleh instansi perkantoran, dan costumer lain secara langsung.

Saat ini, Lapas Bontang berinovasi dengan menjualnya secara daring di toko daring atau marketplace seperti Tokopedia.

Kalapas berharap hasil produksi program asimilasi ini banyak dinikmati masyarakat, bukan hanya masyarakat Bontang, tapi masyarakat luar Bontang. Program ini juga mengedukasi warga binaan memiliki keterampilan, sehingga saat mereka bebas, diharapkan mereka tidak kesulitan mendapatkan pekerjaan, atau modal untuk membuat usaha sendiri.

"Semoga produk-produk yang dihasilkan warga binaan semakin banyak peminatnya,"pungkasnya.

[RIR | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya