Advertorial
Produksi Beras di Berau Hingga 2023 Menurun, Ini Penyebabnya
Kaltimtoday.co, Berau - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau menyebut luas tanam, luas panen, produktivitas, produksi padi hingga 2023 menurun.
Kepala Dinas DTPHP Berau, Junaidi, melalui Ika Noorhandayani dari bidang verifikasi data statistik, menjelaskan bahwa produksi beras di Berau terus menurun dari tahun ke tahun.
Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain cuaca ekstrem, alih fungsi lahan, dan kurangnya tenaga kerja.
“Banyak tenaga kerja sekarang sudah lansia sehingga tidak bisa produktif dan juga bantuan yang diberikan pemerintah semakin berkurang,” ucapnya, Jumat (11/10/2024).
Ia merincikan produksi padi tahun 2012 sebanyak 35,381 ton, 2013 sebanyak 44,776 ton, 2014 sebanyak 43,772 ton, 2015 sebanyak 37,440 ton, 2016 sebanyak 32,436 ton, dan 2017 sebanyak 32,176 ton.
“Sumber data ini dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjung Redeb,” jelasnya.
Namun, ada dua komoditas jenis padi berdasarkan data tersebut yaitu, padi sawah dan padi ladang.
Produksi padi sawah sejak tahun 2012 sebanyak 16, 836 ton, 2013 sebanyak 24,089 ton, 2014 sebanyak 22,112 ton, 2015 sebanyak 20.928 ton, 2016 sebanyak 19,235 ton, 2017 sebanyak 19,432.
Lanjutnya tahun 2018 sebanyak 18.117,621 ton, 2019 sebanyak 11.662,962 ton, 2020 sebanyak 9.804,135 ton, 2021 sebanyak 13.542,257 ton, 2022 sebanyak 13.118,22 ton, dan tahun 2023 sebanyak 8.837 ton.
“Produksi padi sawah memang lebih sedikit nilai produktivitasnya,” terangnya.
Sedangkan padi ladang tahun 2012 sebanyak 18.545 ton, 2013 sebanyak 20.687 ton, 2014 sebanyak 21.660 ton, 2015 sebanyak 16.512 ton, 2016 sebanyak 13.201 ton, 2017 sebanyak 12.747,96 ton, 2018 sebanyak 10.754,529, 2019 sebanyak 25.625,19 ton.
Kemudian 2020 sebanyak 19.400,04, 2021 sebanyak 24.049,112, 2022 sebanyak 21.339,07, dan 2023 sebanyak 8.911 ton.
“Produktivitas padi ladang lebih banyak di Berau berada di Kecamatan Gunung Tabur, Kelay dan Sambaliung,” tandasnya.
[MGN | RWT | ADV PEMKAB BERAU]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak
- Dengar Aspirasi Petani Kaltim, Sarifah Suraidah Janji Perjuangkan Stabilitas Harga Pupuk
- PBB Tetapkan Hari Danau Dunia, Danau Matano Jadi Contoh Sinergitas Konservasi Air
- DJPb dan Pemprov Kaltim Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD Digital ke Kepala Daerah dan Pimpinan Unit Satuan Kerja
- Tragedi Muara Kate di Paser Belum Usai, Natalius Pigai Justru Soroti Minimnya Peran Media