Advertorial
Program D'Best Pengasuhan 1000 Hari Pertama Jadi Strategi Pemkab Kukar dalam Penurunan Stunting
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pemkab Kukar mencanangkan Desa Giri Agung, Kecamatan Sebulu sebagai contoh penerapan program D'Best Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam mengatasi penurunan angka stunting.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Giri Agung pada Senin (23/10/2023) dan dibuka oleh Staf Ahli Bidang Umum, Ahyani Fadianur Diani, yang mewakili Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kukar. Acara turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi daerah, kepala desa, dan warga.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Umum, Ahyani Fadianur Diani, Wakil Bupati Rendi Solihin menyampaikan pentingnya program D'Best Pengasuhan dalam rangka percepatan penurunan stunting. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, ditegaskan bahwa semua pihak harus berperan aktif dalam upaya mencegah munculnya kasus stunting baru dalam keluarga.
Rendi Solihin juga menjelaskan angka prevalensi stunting di Indonesia, berdasarkan data SSGI 2022, sebesar 21,6%, yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 24,4%. Namun, di Kalimantan Timur angka prevalensi stunting pada 2022 mencapai 23,9%, yang meningkat dibandingkan 2021 yang sebesar 22,8%. Kabupaten Kukar juga pernah mengalami kenaikan angka stunting pada tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, program D'Best Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Desa Giri Agung di Kecamatan Sebulu merupakan bagian dari strategi percepatan penurunan stunting. Program ini akan melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB. Mereka akan bekerja secara kolaboratif di lapangan untuk memberikan pendampingan, melakukan pendataan, memberikan informasi, memberikan edukasi, serta upaya preventif dan promosi untuk mencegah stunting.
Program D'Best Giri Agung ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kecamatan lain di Kabupaten Kutai Kartanegara. Semua camat diharapkan dapat memainkan peran dalam mencegah stunting di wilayahnya masing-masing.
Pemerintah Pusat telah melaksanakan praktik baik dengan program Desa Bebas Stunting (D'Best) yang telah diterapkan di beberapa desa percontohan di Indonesia. Program D'Best telah diadopsi di tiga wilayah Kukar, termasuk Desa Giri Agung di Kecamatan Sebulu. Kegiatan pencanangan program D'Best Giri Agung di Kecamatan Sebulu juga mencakup penyerahan alat peraga, pelepasan balon, gunting pita, dan peninjauan program.
Stakeholders yang terlibat dalam pencegahan stunting termasuk berbagai kelompok kegiatan seperti Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), posyandu, PAUD, TP-PKK, Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan berbagai organisasi masyarakat lainnya. Semua pihak akan berkolaborasi untuk menjalankan tugas dan fungsi mereka secara bersama-sama.
[TOS | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri
- Pj Gubernur Kaltim Soroti Penanganan Kasus Muara Kate, Akan Bangun Komunikasi dengan Polda dan 48 Inspektur Tambang
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak