Daerah

Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Pemprov Kaltim Siap Dukung Implementasi

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 06 Januari 2025 15:56
Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Pemprov Kaltim Siap Dukung Implementasi
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu upaya strategis pemerintah pusat dalam mengurangi kerawanan pangan di masyarakat. Program ini resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 dengan tujuan memberikan bantuan langsung berupa makanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Di Kalimantan Timur (Kaltim), pemerintah daerah tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk mendukung implementasi program tersebut.

Meski konsep besar dari Program Makan Gratis sudah diumumkan, implementasi di tingkat daerah masih membutuhkan sejumlah petunjuk teknis (juknis). Salah satu tantangan utama adalah memastikan distribusi yang merata, khususnya di wilayah terpencil yang memiliki akses terbatas terhadap infrastruktur dan sumber daya.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah proaktif dengan melaksanakan program percontohan di tiga wilayah, yakni Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), dan Balikpapan. Menurutnya, meskipun juknis dari pemerintah pusat belum dirilis sepenuhnya, Kaltim sudah bersiap untuk mengintegrasikan program ini ke dalam sistem daerah.

"Karena ini kan programnya Presiden. Tentu pasti dibayar oleh APBN. Tetapi kita masih menunggu juknisnya di mana kontribusi nanti dari Pemerintah Daerah. Kita siap membantu, siap mendukung pastinya," ujarnya, Senin (6/1/2024).

Akmal juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan program ini, terutama di daerah terpencil. Ia menjelaskan bahwa kerja sama dengan institusi seperti TNI, Polri, organisasi masyarakat (ormas), hingga lembaga keagamaan seperti gereja dan masjid sangat diperlukan.

Selain itu, tantangan terbesar dari Program Makan Gratis adalah memastikan distribusi makanan yang merata di daerah-daerah remote. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang dan kolaborasi lintas sektor, sehingga dapat mendorong program ini berjalan lancar di Kaltim.

“Memang saya melihat untuk daerah yang kota itu tidak terlalu rumit. Yang justru akan menjadi tantangan terbesar nanti adalah daerah remote. Harapannya semua bisa sinergi," tutupnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya