Daerah
Proyek Terowongan Samarinda Masuki Tahap Akhir, Operasional Penuh Direncanakan 2027
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda saat ini tengah menargetkan penyelesaian seluruh struktur fisik Proyek Terowongan Samarinda rampung pada akhir tahun 2025.
Meski demikian, Kepala Dinas PUPR Samarinda, Desy Damayanti, menegaskan bahwa terowongan belum dapat langsung dioperasikan setelah pembangunan selesai. Sebab, masih harus melewati proses uji kelayakan nasional yang menjadi syarat wajib sebelum diresmikan penggunaannya oleh pemerintah pusat. “Target pengoperasiannya kemungkinan 2027,” sebut Desy kepada Awak Media.
Menurut Desy, uji kelayakan nasional yang akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencakup dua aspek utama, yaitu uji kekuatan struktur dan uji pengaturan lalu lintas di dalam terowongan.
“Ketika ujinya sudah selesai dan dianggap secara struktur bisa dipergunakan, baru kita bisa mengoperasikan. Karena itu uji keselamatan, lebih pada aspek teknis apakah struktur ini betul-betul layak digunakan,” jelasnya.
Sebelum melangkah ke tahap tersebut, Dinas PUPR Samarinda telah lebih dulu melakukan berbagai uji internal untuk memastikan setiap tahapan konstruksi memenuhi standar teknis yang telah ditetapkan.
Desy menyebutkan bahwa pihaknya juga tengah mempersiapkan surat resmi ke Kementerian PUPR guna menindaklanjuti prosedur uji kelayakan tersebut.
Dalam proses pembangunan, sempat terjadi insiden runtuhan di sisi inlet beberapa waktu lalu. Namun, persoalan itu sudah ditangani melalui rekayasa teknis di bagian pintu masuk terowongan.
“Kemarin kami tindak lanjuti dengan memperpanjang mulut terowongan. Jadi yang sudah dilakukan sekarang memperpanjang area masuk. Kalau yang lain tidak ada kendala, mudah-mudahan tidak ada lagi,” tutur Desy.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tahap Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima sementara pekerjaan belum dapat dilakukan lantaran bagian mulut terowongan masih menjadi satu kesatuan struktur yang belum rampung.
“Yang PHO dan sebagainya belum. PHO itu kan dilakukan kalau mulut terowongannya sudah selesai. Karena itu satu kesatuan struktur, baru akan dibahas setelah rampung seluruhnya,” ungkapnya.
Selain aspek teknis dan keselamatan, Pemkot Samarinda juga merancang sistem lalu lintas satu arah di dalam terowongan tersebut. Namun, keputusan final tetap berada di tangan pemerintah pusat.
“Kita kan hanya menyampaikan rencana sistem satu arah, nanti kementerian yang menilai apakah itu sesuai atau perlu penyesuaian,” jelas Desy.
Lebih jauh, Dinas PUPR menargetkan uji kelayakan pusat bisa dimulai pada 2026, sementara pengoperasian penuh terowongan Samarinda ditargetkan terlaksana pada 2027.
“Karena selesainya konstruksi ini ditargetkan akhir tahun 2025, mudah-mudahan tahun depan bisa langsung masuk tahap uji kelayakan,” tutupnya singkat.
[NKH | RWT]
Related Posts
- Pemerintah Siapkan 34 Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Sumber Listrik di Seluruh Indonesia
- Prakiraan Cuaca Samarinda dan Sekitarnya Hari Ini, Selasa, 28 Oktober 2025
- Air Mulai Surut, Dapur Umum di Bengkuring Tetap Layani Warga Terdampak
- DPMD Kukar Dorong Desa Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan Lewat Penguatan Koperasi Merah Putih
- Tahanan Kabur Asal Samarinda Ditangkap di Palangka Raya, Dua Masih Diburu Polisi









