Daerah

Riset Unggulan BRIDA Kaltim: Kapsul Minyak Haruan Dijagokan Jadi Senjata Baru Tangani Stunting

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 26 November 2025 14:13
Riset Unggulan BRIDA Kaltim: Kapsul Minyak Haruan Dijagokan Jadi Senjata Baru Tangani Stunting
Kepala BRIDA Kaltim, Fitriansyah. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kaltim tengah melakukan pengembangan riset dan inovasi kapsul minyak ikan haruan, yang disinyalir dapat menekan angka stunting di Kalimantan Timur (Kaltim).

Produk ini dikembangkan melalui riset kolaboratif bersama Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (STIKSAM), dan kini memasuki tahap final sebelum dapat diedarkan secara resmi.

Kepala BRIDA Kaltim, Fitriansyah menyebut bahwa bahwa minyak ikan haruan memiliki komponen gizi yang lebih unggul dibandingkan minyak ikan sungai lainnya.

"Kami sudah buat kapsulnya, dicampur dengan beberapa komponen penting lainnya, dan sudah terbit juga jurnal internasionalnya," ungkap Fitriansyah pada Rabu (26/11/2025).

BRIDA sedang mengurus izin edar ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) untuk memastikan keamanan dan standar mutu produk sebelum dipasarkan.

Selain itu, proses pengajuan paten juga tengah berjalan sebagai bentuk perlindungan kekayaan intelektual.

Dalam perjalanannya,Fitriansyah mengakui produksi massal masih menghadapi hambatan karena Kalimantan Timur belum memiliki fasilitas industri farmasi skala besar. Untuk sementara, produksi kapsul dilakukan di Magelang, Jawa Tengah, yang telah memiliki pabrik obat berstandar resmi.

"Inginnya ada investor yang tertarik bikin pabrik obat di Kaltim, sehingga kita tidak harus keluar daerah untuk produksinya," imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa inovasi ini tidak hanya menjadi terobosan kesehatan, tetapi juga mengangkat nilai ekonomi ikan haruan sebagai komoditas lokal. 

Populasi haruan yang melimpah di wilayah hulu sungai dinilai memiliki potensi strategis untuk pengembangan industri herbal daerah.

“Kami berharap inovasi ini dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus memperkuat pemanfaatan sumber daya lokal Kalimantan Timur,” tutupnya.

[RWT] 



Berita Lainnya