Headline
Rumah Bakal Dibongkar, Warga 3 RT di Pasar Segiri Masih Kekeh Minta Relokasi
Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Warga Pasar Segiri (FKWPS) yang bermukim bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Pasar Segiri RT 26, 27, dan 28 Samarinda mendatangi kantor DPRD Kaltim untuk menyampaikan tuntutan, Senin (3/8/2020).
Dalam aksinya, warga minta pembongkaran rumah mereka tidak dilakukan sebelum ada kejelasan terkait relokasi. Pasalnya, hingga saat ini Pemkot Samarinda hanya memberikan dana kerohiman tanpa relokasi. Besaran dananya pun tak seberapa. Warga menilai dana yang diberikan itu jauh dari ideal.
"Aspirasi kami tidak didengar. Ada banyak kejanggalan bahkan intimidasi kepada kami supaya menyerahkan nomor rekening ke kelurahan," ungkap Sudirman Akbar, warga RT 28 Pasar Segiri.
Sudirman menyebut, warga dari 3 RT di Pasar Segiri sudah sepakat menolak pembongkaran. Warga minta diberikan hak berupa relokasi seperti yang dilakukan sebelumnya kepada warga yang bermukim di bantaran SKM kemudian digusur dengan alasan normalisasi.
"Kami minta nasib kami diperhatikan. Kami bakal jadi tunawisma, tidak punya tempat tinggal. Telantar saat pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya," ujarnya.
Aksi yang diikuti puluhan warga Pasar Segiri dan mahasiswa ini diterima Komisi I DPRD Kaltim.
Kepada warga, Ketua Komisi I DPRD Kaltim Jahidin menegaskan, pihaknya akan mencarikan solusi penyelesaian terkait tuntutan warga tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Pemkot Samarinda.
"Secepatnya kami akan gelar pertemuan dengan pemkot untuk cari penyelesaian terkait aspirasi warga itu," ucap Jahidin.
Seperti diketahui, Pemkot Samarinda berencana kembali melanjutkan pembongkaran permukiman warga di bantaran SKM kawasan Pasar Segiri, Rabu (5/8/2020) mendatang. Warga diminta untuk tidak melintas di akses Jalan Pasar Segiri terutama dari Jalan Dr Soetomo ke Jalan Pahlawan.
Pemkot Samarinda memastikan pembongkaran tetap memperhatikan protokol kesehatan karena saat ini di Kota Tepian penyebaran Covid-19 sedang masif-masifnya.
[TOS]