Nasional

Satgas Pemberantasan Judi Online Segera Dibentuk, Dipimpin Menko Polhukam dan Menko PMK

B-Network — Kaltim Today 13 Juni 2024 18:22
Satgas Pemberantasan Judi Online Segera Dibentuk, Dipimpin Menko Polhukam dan Menko PMK
Judi online. Ilustrasi

Kaltimtoday.co - Satgas Pemberantasan Judi Online segera dibentuk dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Satgas ini akan dipimpin oleh Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, dengan wakil ketua Menko PMK Muhadjir Effendy. Informasi ini disampaikan oleh Menkominfo Budi Arie di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/6/2024).

"Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Satgas Pemberantasan Judi Online akan ditandatangani oleh presiden, karena saya sebagai menteri sudah paraf. Tadi sebelum ke sini saya sudah paraf. Ketuanya Pak Menko Polhukam, wakilnya Pak Menko PMK, saya ketua harian bidang pencegahan, Pak Kapolri ketua harian bidang penegakan hukum. Sebentar lagi, nanti akan diumumkan secara resmi. Saya sudah paraf, jadi prosedurnya tinggal Presiden, sudah selesai secara administratif," kata Budi Arie.

Budi menambahkan, meskipun Satgas ini baru akan dibentuk secara resmi, pemerintah sudah sejak lama melakukan penindakan terhadap praktik judi online.

Menko PMK Muhadjir Effendy menambahkan, Kemenko PMK akan berperan dalam penanganan dampak judi online.

"Ya kita sudah banyak memberikan advokasi mereka yang korban judi online ini. Misalnya kemudian kita masukan di dalam DPKS sebagai penerima bansos ya. Kemudian mereka yang mengalami gangguan psikososial, kemudian kita minta Kemensos untuk turun untuk melakukan pembinaan dan memberi arahan," kata Muhadjir.

Sebelumnya, Presiden Jokowi secara tegas mengingatkan masyarakat agar tidak terlibat dalam judi, baik secara online maupun offline. "Jangan judi. Jangan berjudi baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang itu ditabung atau dijadikan modal usaha," tegas Presiden melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (12/6/2024).

Presiden Jokowi juga menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan oleh praktik judi, mulai dari kehilangan harta benda, perpecahan keluarga, hingga meningkatnya tindakan kejahatan dan kekerasan di masyarakat.

"Sudah banyak terjadi, karena judi harta benda habis terjual, karena judi suami istri bercerai, karena judi melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa. Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekadar gim atau iseng-iseng berhadiah, tetapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri masa depan keluarga dan masa depan anak-anak kita," jelas Jokowi.

Jokowi menekankan, judi online bersifat lintas negara dan lintas otoritas, sehingga pertahanan yang paling penting dilakukan adalah pertahanan terhadap diri sendiri.

"Oleh karenanya, saya mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi, dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online," ungkapnya.

[TOS]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya