Samarinda

Sempat Terlibat Kejar-kejaran, Bandar Sabu Asal Sangatta Tewas di Ujung Pistol Petugas

Kaltim Today
21 September 2019 21:14
Sempat Terlibat Kejar-kejaran, Bandar Sabu Asal Sangatta Tewas di Ujung Pistol Petugas
Ike menangis haru melepas kepergian Wawan sang bandar sabu asal Sangatta.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Berakhir sudah riwayat, bandar narkoba asal Sangatta, Kutai Timur, yang diketahui bernama Irwan alias Wawan. Yang sehari sebelumnya, pada Jumat (20/09/2019), sempat menghebohkan warga Kota Tepian, lantaran terlibat aksi kejar-kejaran dengan petugas BNN Kaltim, di simpang empat Sempaja. Wawan meregang nyawa, akibat timah panas yang bersarang di kepala belakang bagian kanan, pria berusia 35 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (21/09/2019), dini hari, pukul 01.25 Wita.

Kepada awak media, Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim, Haryoto, yang dijumpai di ruang jenazah, RSUD AW Sjahranie menjelaskan, duduk perkara dari persoalan tersebut. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, tersangka Wawan terlibat kejar-kejaran dengan petugas bermotor. Wawan yang mengemudikan Daihatsu Ayla bernopol KT 1971 RJ, bewarna merah sebelumnya sempat diminta petugas berhenti saat berada di simpang empat flyover.

"Di dalam mobil itu ada empat orang, Ike Siringe (23), istri Irwan dan Mike Riski (20) dan satu lagi pria berinisial W," kata Haryoto.

Sesaat sebelum dicegat petugas, Wawan lebih dulu mengambil narkoba di semak-semak dekat Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda di Jalan Juanda. Dari situ petugas BNN Kaltim, bernama Bripka Effeny kemudian mengikuti Wawan. Sadar diikuti, tersangka kemudian meminta W membuang barang bukti narkoba dalam plastik hitam di sekitar Pos Pengamanan Flyover sebelah kiri, kemudian tersangka tancap gas ke Jalan Letjend Suprapto.

"Dari situ kejar-kejaran dimulai hingga ke Jalan M Yamin hingga ke Jalan Wahid Hasyim (Sempaja)," ungkapnya.

Jasad Wawan saat di rumah sakit
Jasad Wawan saat di rumah sakit

Tak ingin tersangka melarikan diri, petugas kemudian kembali meminta Wawan berhenti dan menyerahkan diri. Saat itu jendela mobilnya terbuka. Namun permintaan itu ditolak, dan tersangka memacu lagi kendaraannya. Bripka Effendy pun berusaha mencegat mobil dengan motornya. Namun Wawan tetap tak mengindahkannya. Hingga membuat Bripka Effendy tersungkur di badan jalan. Dengan cekatan petugas saat itu langsung berdiri dan kemudian mengeluarkan tembakan peringatan.

Selanjutnya, petugas mendekati tersangka dan mengarahkan senjata ke bagian kaki tersangka melalui jendela mobil. Di sini, Wawan kembali melakukan perlawanan. Dengan mencoba menarik senjata petugas sembari mengemudikan mobil. Bripka Efendy pun sempat terseret dan nyaris terlindas.

"Terjadi tarik-tarikan. Tembakan kemudian dilepas tapi meleset lalu mengenai kepala bagian belakang tersangka," terangnya.

Setelah peluru bersarang di kepala Wawan. Laju mobilnya pun jadi tak terkendali. Hingga masuk ke dalam selokan dan menghantam pipa besi di simpang empat kawasan Sempaja.

"Tindakan itu diambil petugas sudah sesuai standar operasional karena pelaku melakukan perlawanan," tegasnya.

Terpisah, istri pelaku bernama Ike Siringge (23) dengan mengenakan baju tahanan BNN Kaltim berwarna biru orange berlinang air mata. Isak tangisnya pun mengiringi kepergian sang suami. Ike sempat pingsan sesaat sebelum melihat wajah pucat suaminya. Untuk yang terakhir kalinya, petugas membukakan balutan kain kafan dibagian wajah sang suami untuk Ike.

Dalam dukanya, kepada awak media Ike mengaku diajak sang suami ke Samarinda Jumat pagi untuk mengambil paket di JNE. Awalnya Ike menolak. Tapi dipaksa suami. Akhirnya dia ikut dalam mobil untuk berangkat ke Samarinda.

Setelah tiba di Samarinda mobil sempat keliling sebanyak tiga kali. Dan sempat singgah untuk istirahat makan siang di Jalan Gatot Subroto. Usai makan, suara Handphone suami berdering diminta mengambil paket di Jalan Juanda samping Universitas 17 Agustus 1945. Dari situ petugas mulai dibuntuti pelaku hingga berujung penangkapan.

Ike tak tahu jika yang diambil tersebut adalah narkoba jenis sabu dan pil ekstasi. Karena sepengetahuannya, sang suami bekerja serabutan.

"Kadang jual kelapa dan ikan di pasar di Sangatta," ungkap Ike.

Dalam keadaan dirundu duka. Ike dengan ikhlas melepas kepergian jenazah sang suami, yang kabarnya di pulangkan ke rumah duka di Sangatta, Kutai Timur, dengan menggunakan mobil jenazah RSUD AW Sjahranie.

Dari peristiwa itu petugas berhasil mengamanakan sabu berat 1009,43 gram yang terisi dalam 11 kantong plastik dan dua kantong ekstasi jumlah 200 butir dan berat 83,18 gram. Petugas juga mengamankan istri pelaku Ike Siringge dan temannya, Mike Riski Amelia. Satunya kabur masih dalam pengejaran polisi.

[JRO | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya