Figur
Siapa Connie Bakrie? Berikut Profil Lengkap Sosok yang Tuai Kontroversi Imbas Pernyataannya Menyenggol Prabowo
Kaltimtoday.co - Pernyataan dari seorang pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie sempat menjadi trending topic di platform media sosial X. Ia menyatakan bahwa calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto hanya akan menjabat sebagai presiden selama dua tahun. Setelah itu, Prabowo akan digantikan oleh sang calon wakil presiden (cawapres) yakni Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, Connie Bakrie sebelumnya juga mengkritik alokasi anggaran Kementerian Pertahanan yang dikepalai oleh Prabowo sebesar Rp1.760 triliun untuk membeli alutsista. Lantas, siapakah sosok Connie Bakrie? Yuk simak profil selengkapnya di bawah ini.
Profil Connie Bakrie
Dilansir dari Suara.com, Connie Rahakundini Bakrie, yang lahir di Bandung pada 3 November 1964, adalah putri dari Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata dan Dr. Bakrie Arbie. Ia memiliki latar belakang sebagai akademisi dan pengamat dalam bidang keamanan dan militer, dengan darah campuran Gorontalo dan Tasikmalaya.
Ayah Connie, Bakrie Arbie, adalah seorang ahli nuklir Indonesia generasi kedua setelah Dr. Baiquni. Beliau berasal dari Desa Yosonegoro, Limboto Barat, Gorontalo (Kampung Jawa Tondano). Sementara itu, ibunya, Ani Sekarningsih, memiliki latar belakang sebagai penulis, ahli tarot, dan fotografer terkenal, berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Connie merupakan istri dari Djaja Suparman dan telah dikaruniai tiga orang anak, yakni Audindra, Samantha Deandra Azzaria, dan Aurelle Alessandra Merkava.
Riwayat Pendidikan dan Pengalaman Mengajar Connie Bakrie
Pendidikan tinggi Connie dimulai dengan menyelesaikan gelar sarjananya di Universitas Birmingham, Inggris, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Boston, Amerika Serikat. Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan tingkat doktoral (S3) di Universitas Indonesia.
Selain itu, Connie juga menempuh pendidikan tambahan diantaranya Asia Pasifik Centre for Security Studies (APCSS), Hawaii- Fu Xi Kang war Academy, ROC-Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Universitas Birmingham, Inggris.
Disadur dari Ensiklopedia Dunia, Connie pernah mendapatkan kesempatan menjadi Senior Research Fellow di The INSS Institute of National Security Studies di Tel Aviv, Kemudian, ia juga merupakan Visiting Lecturer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut.
Pengalamannya dalam memberikan pengajaran rutin tidak hanya terbatas pada lingkungan militer, tetapi juga mencakup Sekolah Diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Sesparlu dan Disparlu) serta beberapa universitas di dalam dan luar negeri.
Tidak hanya itu, Connie juga sering menjadi pembicara pada berbagai pertemuan internasional, seperti National Defense University (NDU) di Washington D.C. Lalu, ia pernah berpartisipasi dalam acara The Delhi Dialogue Meetings, International Slocs Meetings, dan Milsatcom International Meetings di Inggris.
Perjalanan Karir Connie Bakrie yang Inspiratif
Dalam perjalanan karirnya, Connie pernah menjadi salah satu dari 22 orang Future Leaders yang terpilih oleh Massachusetts Institute of Technology pada Batch 3.
Bersama dengan Duta Besar Hasyim Djalal dan Laksamana Kent Sondakh, ia sempat dipercayakan sebagai anggota Board of Trustees dan Presiden di Indonesia Institute For Maritime Studies (IIMS), sekaligus menjabat sebagai Dewan Pembina di National Air Space and Power Centre of Indonesia (NASPCI).
Pemikiran dan pandangan Connie sering dijadikan sebagai referensi oleh para pengambil kebijakan di lingkungan DPR Komisi 1 dan DPRD, Kemenkopolhukam, Kemhan, Kemlu, Wantannas, Lemhanas, Wantimpres, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Karirnya semakin bersinar ketika Connie dipilih sebagai Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional.
Karya yang Pernah Dihasilkan Connie Bakrie
Selain berperan aktif sebagai Analis Pertahanan, Militer dan Intelijen, Connie ternyata juga merupakan seorang penulis yang telah menerbitkan beberapa karya.
Connie adalah penulis dua buku penting yang berkaitan dengan Militer Indonesia dan Pertahanan Negara, yaitu "Defending Indonesia" yang diterbitkan pada 2009, dan "Pembangunan Kekuatan & Postur Ideal TNI" yang diterbitkan pada 2007.
Selain itu, ia juga meluncurkan autobiografi yang menggambarkan pemikiran dan perjalanan hidupnya dalam buku berjudul "Aku adalah Peluru", yang dirilis pada tahun 2019.
Connie Bakrie Tuai Kontroversi Usai Lontarkan Pernyataan yang Menyenggol Prabowo
Dilansir dari Suara.com, Connie mengungkapkan bahwa dirinya pernah menerima tawaran untuk menduduki beberapa jabatan, termasuk posisi wakil menteri, jika bersedia bergabung dengan kubu pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Connie dalam sebuah konferensi pers sebagai tanggapan terhadap pernyataan Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, yang menyebutnya sebagai seseorang yang memohon untuk bergabung dengan tim Prabowo-Gibran. Connie menegaskan ketidaksetujuannya dan menolak disebut sebagai tukang bohong dan difitnah.
Sementara itu, dilansir dari BeritaSatu.com, Rosan menyatakan bahwa Connie telah menyebar berita palsu atau hoax terkait hal tersebut. Ia mengecam tindakan seorang akademisi yang menyebarkan informasi yang tidak benar dan mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap penyebaran informasi yang tidak akurat oleh Connie Bakrie.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- 82,9 Juta Warga Indonesia Akan Ikuti Program Makan Bergizi Gratis di Era Prabowo-Gibran
- PKS Beri Sinyal Dapat Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
- Jokowiavelli dan Praboavelli: Pragmatisme Politik Indonesia
- Tegaskan Tak Ada Kaitan Jet Pribadi Kaesang dengan MoU Shopee, Gibran: Kami Profesional
- KPK Sambut Baik Rencana Prabowo Siapkan Anggaran Khusus untuk Buru Koruptor