Daerah

Sikapi Bocah Tenggelam di Sungai Mahakam, Andi Harun Tekankan Orangtua Tingkatkan Pengawasan terhadap Anak

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 29 Juni 2024 07:01
Sikapi Bocah Tenggelam di Sungai Mahakam, Andi Harun Tekankan Orangtua Tingkatkan Pengawasan terhadap Anak
Hari ketujuh operasi pencarian Basarnas Samarinda, terhdaap bocah 13 tahun yang tenggelam di Sungai Mahakam. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Menyikapi kasus tenggelamnya bocah berusia 13 tahun berinisial (F) di Sungai Mahakam, Wali Kota Samarinda Andi Harun menekankan kepada seluruh orangtua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka.

Diketahui, bocah tersebut tenggelam pada Sabtu, 22 Juni 2024 sore hari, tepatnya di perairan Sungai Mahakam tepatnya Teluk Lerong Garden, Jalan RE Martadinata, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu. 

Selama beberapa hari, tim gabungan Basarnas Kota Samarinda bersama rekan lainnya melakukan proses pencarian. Namun, hingga hari ini, bocah tersebut belum ditemukan.

Mendengar hal itu, Andi Harun sebagai orang nomor satu di Samarinda akhirnya buka suara. Ia menekankan kepada masyarakat, khususnya orang tua, agar lebih meningkatkan kewaspadaaan terhadap anak-anak mereka yang sedang main di sekitar sungai.

"Kita tidak bisa langsung mengambil kesimpulan yang berlebihan. Yang harus ditingkatkan adalah kewaspadaan dan kehati-hatian. Musibah kecelakaan bisa terjadi kapan saja," ucap Andi Harun.

 Menurutnya, antisipasi yang lebih bijak dalam menekan angka kasus tenggelamnya seorang anak, yakni dengan pengawasan masyarakat lebih masif lagi. 

"Jika tidak sengaja menuju ke sana, kemungkinan besar kejadian itu tidak akan terjadi. Saya kira yang paling bijaksana adalah kita meningkatkan kewaspadaan. Ketika bersama dengan anak-anak, kita harus lebih menjaga mereka," tambahnya.

Sementara itu, paman korban yang bernama Hands (45) menjelaskan, dirinya bersama keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban. Namun, ia menyebut akan terus melakukan pencarian.

"Dari pihak keluarga sebenarnya sudah ikhlas, tapi pengennya bisa sampai ketemu korban, dan tetap melakukan penyisiran sungai," kata Hands.

Hands mengatakan, saat hendak pergi ke sungai, korban rupanya tidak sempat berpamitan dengan pihak keluarga. Tepatnya, ia langsung pergi bermain setelah menunaikan salat Ashar.

"Waktu itu dia tidak pamitan, karena posisinya hanya kakaknya saja yang ada di rumah. Ditanya kakaknya mau pergi kemana, korban tidak menjawab, cuman senyum saja," tutup Hands.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya