Headline
Siti Qomariah-Ansharullah Gugur, Calon Independen di Samarinda Sisa Dua Pasang
Kaltimtoday.co, Samarinda - KPU Samarinda memastikan calon perseorangan menyisakan Zairin-Sarwono dan Parawansa-Markus. Kepastian itu disampaikan setelah verifikasi yang dilakukan KPU Samarinda 23-26 Februari 2020.
Siti Qomariah-Ansharullah yang menyerahkan bukti dukungan sebanyak 44.977, setelah diverifikasi tinggal 35.208 atau berkurang 9.089 dukungan. Jumlah itu tidak mencukupi dari batas minimal yang ditetapkan KPU Samarinda, sebanyak 43.977 dukungan. Sehingga, Siti Qomariah-Ansharullah dinyatakan gugur.
Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Samarinda Ikhsan Hasani mengungkapkan, dokumen bukti dukungan yang diserahkan Siti Qomariah-Ansharullah tidak lengkap. Kemudian susunan dokumen juga tidak berurutan, sehingga menyulitkan verifikasi awal yang dilakukan KPU Samarinda.
"Banyak surat dukungan yang tidak ada dokumen penunjang, jadi tidak lolos," terang Ikhsan Hasan, Kamis (27/2/2020).
Dijelaskan Ikhsan, sejak awal calon perseorangan dan tim sudah mendapatkan informasi tentang dokumen dan syarat yang harus dipenuhi. Seperti bukti fotokopi KTP dan kesesuaian dokumen B1 KWK.
"Untuk Siti Qomariah-Ansharullah banyak surat dukungan dengan KTP tidak sesuai," ujarnya.
Terpisah, Ansharullah mengaku, berbesar hati dinyatakan tidak lolos verifikasi awal oleh KPU Samarinda. Meski begitu, dia memastikan tidak akan berhenti untuk berjuang agar menjadi peserta di Pilkada Samarinda bersama Siti Qomariah.
"Belum ada rencana pasti. Saya masih mau diskusikan dengan Siti Qomariah dulu," ucap Ansharullah.
Dia mengungkapkan, ada kerumitan dalam mensinkronisasikan antara Silon dan surat dukungan yang dikumpulkan.
"Jujur Silon agak sulit, karena baru pertama kan diterapkan," katanya.
Mantan camat Samarinda Seberang itu menyatakan, dirinya maju melalui jalur perseorangan di Pilkada Samarinda berangkat dari dukungan warga. Mereka secara sukarela menyerahkan fotokopi KTP dan surat dukungan. Bahkan bersedian dikonfirmasi bahwa mendukung Siti Qomariah-Ansharullah.
"Saya legawa saja, saya sejak awal enggak punya bekal, tiba-tbia dilamar, ya saya terima. Intinya akan tetap berjuang," pungkasnya.
[TOS]