Samarinda
Tak Ikuti Verifikasi dan Validasi PERBASI Samarinda, Perwakilan 11 Klub: Silakan Saja, Kami Masih Dapat Berjalan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Menanggapi tahapan verifikasi dan validasi yang diselenggarakan oleh Perbasi Samarinda pada 20-21 Oktober 2020, Muhammad Ridwan selaku Kepala Perwakilan 11 Klub Basket Samarinda menegaskan, tidak akan menyerahkan berkas validasi.
Wawan, sapaan akrabnya mengaku, akan serahkan proses tersebut kepada Perbasi Kaltim untuk menelaah lebih lanjut keabsahan klub yang di bawah naungannya, kendati tidak melakukan tahapan yang telah diimbau oleh Ketua Perbasi Samarinda, Nur Zaid.
Sebelumnya, Perbasi Samarinda mengumumkan kepada seluruh komunitas basket Samarinda agar melakukan tahapan tersebut guna memperoleh legalitas dan pengambilan para atlet guna mendapatkan pembinaan dalam menghadapi laga dalam skala lokal, nasional, hingga internasional.
Komunitas yang melewati masa tenggat pengembalian berkas, maka dianggap tidak terdaftar dan tidak dapat masuk pada jajaran kontingen basket Samarinda.
Merespons perihal tersebut, Wawan mengaku tak ambil pusing. Kesebelasan klub yang selama ini berada di bawah asuhannya hingga saat ini masih mendapatkan pembinaan dan mengikuti laga antar pelajar dan klub.
Lebih lanjut Wawan menerangkan, Koni Samarinda telah mengirim surat edaran kepada Perbasi Kaltim terkait hasil musyawarah kota dua tahun silam yang membuat keduanya berbeda kubu hingga sekarang.
"Silakan, kami tidak akan bergabung, selama poin-poin rekonsiliasi kami tidak didengar. Jika Zaid tidak menanggapi, kami juga tidak memaksa," sebut Wawan.
Terkait nasib para anggota klub, Wawan mengimbau agar tetap tenang dan berkarya. Atlet yang selama ini bergabung pada kontingen Samarinda berasal dari perwakilan sebelas klub yang tergabung dari Mahakam, Puma, Panseb, Tunas Jaya, Mandiri, Bintang timur, Indonesia Muda, Alba, Milons, Sonic, dan Ultimate.
Menanggapi pernyataan komunitas basket yang tidak memiliki rentang usia yang jelas sehingga tidak dapat ikut serta dalam kontingen, Wawan meluruskan atlet dalam klub tersebut tetap dapat ditarik ke tim kota menyesuaikan kembali dengan kategori usia.
"Atlet kami jika tidak dipakai kami serahkan ke Pemprov, potensi dan penarikan atlet lebih banyak dari kita sebenarnya," ungkap Wawan.
Terakhir, dia mempertanyakan terkait 21 klub yang sebelumnya disebutkan Zaid telah terdaftar.
"Klub tersebut tidak diketahui punya atlet atau tidak, transparansinya saja, kami telah membuka ruang bicara kepada pihak mereka. Namun, tidak dapat tanggapan, jadi kita jalan masing-masing saja," tutup Wawan.
[SNM | RWT]