Daerah
Temui BPH Migas, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Sebut Terbatasnya BBM karena Terkendala Distribusi
Kaltimtoday.co, Samarinda - Antrean mengular di sejumlah SPBU di Kaltim membuat Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik bergerak untuk menemui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Hal tersebut dia lakukan karena terbatasnya BBM sehingga mengakibatkan kendaraan roda dua dan empat harus mengantre untuk mendapatkan BBM.
Akmal Malik mengatakan, pertemuan dengan BPH Migas itu sekaligus untuk mencari solusi dan kepastian atas terjadinya kelangkaan BBM yang ada di Kaltim. Dia menyebut, BPH Migas memang menyampaikan data-data kuota BBM yang cukup, namun memang ada kendala dalam hal distribusi.
"Ternyata faktanya kuota BBM kita itu lebih dari cukup dan sampai dengan hari ini, kuota kita baru terpakai 75 persen. Artinya ini bukan di kuota, tapi persoalan pada distribusi," tegas Akmal Malik.
Dia juga menyebut, ada alasan di balik distribusi yang timpang, yakni banyak masyarakat yang cenderung menggunakan jenis BBM bersubsidi. Walhasil, BBM non subsidi pun habis.
Dia menegaskan, hal demikian haruslah dibarengi dengan sistem pengawasan yang ketat. Menurut Akmal Malik, hal itu sangat krusial dan menjadi atensi pihaknya saat ini.
"Kita akan memperkuat pengawasan, jadi persoalan ini yang terjadi (pengawasan), nanti kita lakukan ke depan," tambahnya.
Diketahui, sulitnya mendapatkan BBM sangat dikeluhkan oleh masyarakat. Aji (25 tahun), warga Samarinda merasakan hal yang sama. Kemarin, dia merasakan antrean yang cukup lama di SPBU Jalan Ir H Juanda Samarinda.
Bukan hanya kendaraan sepeda motor sepertinya, tapi kendaraan roda empat ikut mengantre. Dia mengakui, BBM yang terbatas ini cukup menyulitkan. Sebab di jam-jam tertentu, banyak orang yang hendak membeli BBM di waktu yang bersamaan.
“Saya biasa kan ke SPBU itu tiap sore, setelah pulang kerja. Mengisinya kadang 2-3 hari sekali. Tapi ini agak susah ya karena di mana-mana mengantre. Milih SPBU yang di Jalan Juanda karena dekat dan satu arah dengan rumah,” ujar Aji.
Oleh sebab itu, dia berharap, pemerintah bisa segera memberikan solusi. Sebab, antrean BBM yang mengular tidak hanya menyulitkan para pemilik kendaraan. Namun pengguna jalan di sekitar SPBU juga merasakan dampaknya.
“Antrenya itu kan biasa sampai pinggir jalan, akhirnya lumayan bikin macet juga. Semoga pemerintah segera punya solusinya,” tandas Aji.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Survei LPMM: Gen Z dan Milenial Kaltim Mayoritas Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji di Pilkada 2024
- Dukung Petani Lokal, ASN PPU Wajib Konsumsi Beras Lokal Daerah
- Rudy-Seno Targetkan 35 Ribu Massa dalam Kampanye Akbar di Gor Kadrie Oening Samarinda
- Kaltim Masuk Tingkat Kerawanan Tinggi Pikada, Menko Polhukam Turunkan Tim Khusus
- Kritik XR Bunga Terung untuk Pilkada Kaltim: Terjebak Populisme, Krisis Iklim Tak Jadi Prioritas