Daerah
THM Tak Sediakan Lahan Parkir, Dishub Samarinda Sebut Harus Bayar Retribusi untuk Tingkatkan PAD
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Perhubungan Kota Samarinda (Dishub) mewajibkan Tempat Hiburan Malam (THM) yang tidak menyediakan lahan parkir untuk konsumennya untuk membayar retribusi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah THM, seperti De Javu, Celcius, dan Crown, terkait pembayaran retribusi ini.
"Kami sudah rapat dengan sejumlah THM. Mulai dari De Javu, Celcius, Crown, dan lain-lain. Mereka sepakat untuk membayar retribusi," ungkapnya pada Selasa (19/3/2024).
Manalu menjelaskan bahwa minimnya lahan parkir di THM menyebabkan konsumen menggunakan tepi jalan sebagai tempat parkir, yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan mengganggu pengguna jalan lainnya.
"Jadi nanti pengusaha yang akan membayar retribusi tiap bulannya," jelasnya.
Saat ini, Rumah Makan Sabindo menjadi salah satu pengusaha yang telah membayar retribusi parkir ke Dishub Samarinda senilai Rp 1,8 juta per bulan.
Tarif retribusi yang dibayarkan THM ke Dishub berbeda-beda, tergantung pada faktor kunjungan dan ruang trotoar yang dipakai.
“Tujuannya memang untuk meningkatkan PAD,” kata Manalu.
Dishub berharap THM dapat mematuhi aturan ini dan membayar retribusi setiap bulannya.
“Semoga THM koperatif untuk membayar retribusi ini,” tutupnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Pemkab Kukar Siapkan Kenaikan Anggaran RT, Kunjungan ke Muara Jawa Fokus pada Evaluasi Program dan Aspirasi Warga
- HGN Jadi Momentum Penting, Komisi IV DPRD Kaltim: Kesejahteraan Guru Kaltim Masih Perlu Perhatian Serius
- 319 Pelanggaran Terjaring di Hari Kesembilan Operasi Zebra: Tiga Jenis Pelanggaran Dominasi Penindakan
- Momentum Hari Guru Nasional di SMAN 10 Samarinda, Refleksi Diri hingga Launching Pajiq Learning Community
- Dishub Samarinda Masih Tunggu Restu Pusat untuk Pelican Crossing di Juanda, Ribuan Pelajar Masih Menyeberang dalam Risiko








