Daerah

Tiang Ayu Didirikan, Erau Adat Kutai Kartanegara 2025 Resmi Dimulai

Kaltim Today
21 September 2025 14:04
Tiang Ayu Didirikan, Erau Adat Kutai Kartanegara 2025 Resmi Dimulai
Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura H. Aji Muhammad Arifin beserta permaisuri dan kerabat kesultanan menghadiri prosesi sakral pembukaan Erau Adat Kutai Kartanegara 2025 di Keraton Kutai, Tenggarong, Minggu (21/9/2025).

KUKAR,  Kaltimtoday.co - Rangkaian pembukaan Erau Adat Kutai Kartanegara Ing Martadipura tahun 2025 resmi dimulai pada Minggu pagi (21/9/2025), ditandai dengan prosesi sakral pendirian Tiang Ayu di Keraton Kutai Kartanegara.

Ritual tersebut dipimpin langsung oleh kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara bersama Sultan dan tokoh adat seperti belian, dewa, pangkon, demang, serta demong. Mereka mengenakan pakaian adat lengkap, membawa simbol-simbol yang sarat makna spiritual dan historis.

“Erau adalah penegasan bahwa kebudayaan Kutai merupakan bagian tak terpisahkan dari mozaik peradaban nusantara,” ujar Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri.

Setelah pendirian Tiang Ayu dan penyalaan obor di halaman Museum Mulawarman, rangkaian acara dilanjutkan dengan kirab budaya di Stadion Rondong Demang. Perwakilan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara turut ambil bagian dalam arak-arakan budaya dan tarian kolosal.

Acara ini dihadiri oleh Sultan Kutai Kartanegara dan keluarga, Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, pimpinan DPRD Kaltim, para kepala daerah, perwakilan raja dan sultan dari berbagai wilayah Nusantara, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Pada malam harinya, prosesi adat dilanjutkan dengan ritual Merangin IV dan Bepelas di lingkungan keraton, serta pertunjukan seni budaya di stadion.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menekankan pentingnya pelestarian budaya di tengah arus modernisasi. “Tema yang diangkat, ‘Menjaga Marwah Peradaban Nusantara’, menjadi pengingat bahwa pembangunan harus berjalan seiring dengan pelestarian kebudayaan,” ucapnya.

Erau 2025 akan berlangsung hingga 29 September dan melibatkan ribuan peserta dari berbagai daerah. Festival budaya ini diharapkan menjadi ruang pelestarian tradisi, sekaligus penggerak ekonomi lokal melalui sektor pariwisata dan UMKM.

“Dari 110 event yang dikurasi secara nasional, Erau termasuk salah satu yang memiliki potensi besar untuk menjadi agenda kelas dunia,” kata Direktur Event Daerah Kementerian Pariwisata RI, Widiyanti Puteri Wardhana.

Erau Adat Kutai Kartanegara bukan sekadar pesta rakyat, melainkan momentum penting untuk memperkuat identitas budaya, memperluas promosi pariwisata daerah, dan melibatkan masyarakat dalam pelestarian warisan leluhur.

[RAISA | TOS]



Berita Lainnya