Polling
Tim Kuasa Hukum Andi Harun-Rusmadi Tegaskan Video Viral yang Beredar Tidak Benar
Kaltimtoday.co, Samarinda - Mendekati Pilkada serentak 9 Desember 2020, dugaan politik uang kian ramai muncul ke permukaan. Belum lama ini, beredar video berdurasi 20 detik di media sosial dan grup WhatsApp. Video tersebut menayangkan sejumlah amplop putih yang berisi uang sebesar Rp 200 ribu. Terlihat pula sebuah kertas dilengkapi kop Badan Pemenangan Andi Harun-Rusmadi. Maka muncul dugaan bahwa uang tersebut dimiliki oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 2.
Diberitakan sebelumnya, Abdul Muin selaku ketua Bawaslu Samarinda menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima video tersebut. Namun sampai saat ini belum ada laporan resmi yang diterima oleh pihaknya terkait video yang sudah telanjur viral itu.
“Kalau secara resmi (laporan) belum ada,” jawabnya ketika dikonfirmasi awak media.
Tim Kuasa Hukum Andi Harun-Rusmadi, yakni Andi Asran Siri akhirnya buka suara. Kepada awak media, Andi Asran Siri menyampaikan bahwa yang ditayangkan di video itu adalah kegiatan interen yang melatih relawan untuk saksi pemantau. Dibeberkan olehnya, dalam kegiatan itu ternyata ada orang yang datang mengganggu hingga akhirnya diunggahlah video tersebut dan tersebar luas.
"Padahal itu kegiatan pelatihan relawan saksi pemantau di TPS. Lokasi pelatihannya di Jalan Muso Salim. Dalam hal ini, kita juga masih belum tahu siapa orangnya (yang mengunggah video)," ungkap Andi Asran Siri.
Dia juga menjelaskan bahwa warga sekitar pun marah dengan kedatangan orang asing tersebut karena telah mengobrak-abrik kegiatan pelatihan relawan saksi pemantau. Ditanya soal uang Rp 200 ribu itu, Andi Asran Siri mengonfirmasi bahwa uang tersebut sebagai honor untuk relawan saksi pemantau di TPS.
"Itu kami bayarkan 1 kali. Sebab kan harus ada biaya transportasi, operasional, makan, dan segala macamnya. Jadi kami kasih," jelasnya lagi.
Andi Asran Siri pun menegaskan bahwa paslon nomor urut 2 tidak ada sama sekali mengarah ke hal-hal berbau politik uang.
"Boleh dicek di video atau kalau ada video yang mengatakan untuk ajakan memilih paslon nomor 2. Itu tidak ada. Video itu murni pelatihan untuk relawan saksi pemantau," tegasnya.
Andi Asran Siri bahwa pihak paslon nomor 2 keberatan dengan beredarnya video tersebut. Hal itu disertai beberapa alasan. Sebab, kegiatan tersebut telah diganggu oleh orang tak bertanggung jawab. Dalam hal ini, Tim Kuasa Hukum akan mengambil langkah-langkah yang nantinya akan dibicarakan lebih lanjut. Kembali ditegaskan olehnya bahwa video tersebut tidak benar.
[YMD | TOS]