Kaltimtoday.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa musim kemarau 2025mulai berlangsung sejak April dan akan menyebar secara bertahap ke berbagai wilayah di Indonesia. Meski diprediksi lebih singkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, musim kemarau kali ini tetap menyimpan potensi gangguan kesehatan yang serius.

Perubahan suhu yang drastis, rendahnya kelembapan udara, dan penurunan kualitas sumber daya air menjadi faktor pemicu berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat diminta lebih waspada dan menerapkan langkah pencegahan sejak dini.

Beberapa penyakit yang umum muncul saat musim kemarau antara lain dehidrasi, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penyakit kulit, hingga keracunan makanan akibat penyimpanan bahan makanan yang tidak higienis di suhu panas. Bahkan, penyakit kardiovaskular juga berisiko meningkat karena tekanan panas pada tubuh, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Menurut informasi dari pafikabupatenindramayu.org, salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan saat musim kemarau adalah memastikan asupan cairan cukup, menghindari paparan debu dan polusi, serta memperkuat imunitas tubuh dengan pola makan bergizi dan gaya hidup aktif.

Selain itu, penggunaan masker saat berada di luar rumah dapat mengurangi paparan debu dan alergen yang sering memicu alergi saluran napas. Menjaga kebersihan air dan makanan, serta memastikan lingkungan bebas dari genangan juga menjadi langkah efektif untuk mencegah penyakit akibat vektor seperti demam berdarah atau chikungunya, yang tetap bisa terjadi meski bukan musim hujan.

Dengan pemahaman yang baik dan tindakan pencegahan yang tepat, masyarakat dapat menghadapi musim kemarau tahun ini dengan lebih sehat dan aman. Jangan abaikan gejala-gejala ringan, karena bisa jadi merupakan awal dari gangguan kesehatan yang lebih serius.

[TOS]