Kaltimtoday.co, Samarinda - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menyatakan wabah virus corona sebagai darurat global. Hal itu disampaikan setelah wabah virus corona menyebar ke banyak negara, dan hingga saat ini belum siap untuk menangani penularannya.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, deklarasi wabah corona sebagai masalah global bukan karena tidak mempercayai Cina untuk menangani dan mengendalikan wabah tersebut. Namun, didorong atas kekhawatiran, wabah corona akan semakin parah ketika menular di negara-negara yang lebih tidak siap untuk mengatasi wabah tersebut.

"Penularan penyakit ini berawal dari Wuhan dan menyebar juga dari Wuhan. Kami tidak tahu kerusakan apa yang akan diakibatkan jika virus ini menyebar ke negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah," ujar Tedros Adhanom seperti dilansir dari South China Morning Post.

Hingga Jumat (31/1/2020), otoritas kesehatan Cina mengkonfirmasi, total korban tewas akibat virus corona mencapai 171 jiwa dengan korban terinfeksi sebanyak 8.265 jiwa. Adapun korban meninggal saat ini semua berada di Cina.

Dalam deklarasi wabah global virus corona, WHO juga meminta negara-negara di seluruh dunia untuk melakukan segala upaya untuk mencegah penularan, termasuk mempercepat pengembangan vaksin, berbagi data dengan badan PBB, meninjau rencana kesiapsiagaan, bahkan memerangi penyebaran informasi yang salah terkait virus corona.

Meski begitu, WHO menyampaikan, pembatasan drastis perjalanan dan perdagangan tidak diperlukan. WHO menentang langkah-langkah untuk menutup perbatasan dengan Cina atau membatasi akses bagi pelancong asal Tiongkok. Itu disampaikan setelah Rusia mengumumkan akan menutup perbatasan Rusia-Cina, dan menangguhkan visa bagi pengungjung Tiongkok.

"Beberapa negara telah mengambil langkah yang berlebihan kepada turis Tiongkok. Mereka tidak perlu diikuti," kata Didier Houssin, Ketua Komite Darurat WHO.

Seperti diketahui, di tengah wabah corona yang menyebar, banyak negara menyarankan kepada warganya untuk sementara menunda perjalanan ke Cina. Sementara itu, beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jepang sudah memulangkan warga negaranya dari Negeri Tirai Bambu tersebut khususnya yang berada di Kota Wuhan dengan mencarter pesawat.

[TOS]