Internasional
WHO: 28 Tenaga Medis di Lebanon Tewas dalam Sehari akibat Serangan Israel
Kaltimtoday.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti meningkatnya jumlah korban di kalangan tenaga medis akibat konflik di Lebanon, yang dipicu oleh serangan Israel. Dalam waktu 24 jam terakhir, sebanyak 28 petugas medis dilaporkan tewas.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menyampaikan bahwa banyak tenaga kesehatan yang terpaksa menghentikan aktivitas mereka karena harus menyelamatkan diri dari bahaya serangan.
“Banyak petugas kesehatan yang tidak dapat menjalankan tugas mereka karena harus menyelamatkan diri dari ancaman bom,” kata Tedros dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (3/10/2024).
Tedros juga mengungkapkan dampak serius dari kondisi ini, yang menyebabkan layanan kesehatan darurat dan penanganan trauma massal di Lebanon sangat terbatas.
Penutupan Fasilitas Kesehatan di Lebanon
Akibat serangan yang terus berlangsung, sekitar 37 fasilitas kesehatan di wilayah selatan Lebanon terpaksa menghentikan operasinya. Selain itu, di ibu kota Beirut, tiga rumah sakit terpaksa mengevakuasi seluruh pasien dan staf medis mereka. Dua rumah sakit lainnya hanya bisa melakukan evakuasi sebagian.
Meskipun menghadapi situasi sulit, WHO bersama Kementerian Kesehatan Lebanon terus berusaha menyediakan layanan kesehatan bagi korban, termasuk memberikan penanganan trauma yang sangat dibutuhkan.
"Kami merencanakan untuk mengirim tim medis dan tenaga trauma esok hari, tetapi rencana ini terhambat oleh penutupan Bandara Beirut," ujar Tedros.
Tedros juga menyerukan kepada mitra dan komunitas internasional untuk membantu memfasilitasi pengiriman peralatan medis yang sangat diperlukan ke Lebanon.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Rentan Serang Remaja, Berikut 6 Cara Mengatasi Asma Agar Bisa Hidup Lebih Sehat
- Setahun Serangan Israel ke Gaza, 42.000 Warga Palestina Tewas
- Kemenlu Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Palestina karena Situasi Keamanan
- Sekjen PBB Antonio Guterres Dilarang Masuk Israel, Disebut Persona Non-Grata
- Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel Setelah Pasukan Darat Israel Masuk Lebanon