Advertorial

Wisata Edukasi dari Kampung Inggris, Bukti Perempuan Bisa Pimpin Perubahan

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 30 April 2025 19:40
Wisata Edukasi dari Kampung Inggris, Bukti Perempuan Bisa Pimpin Perubahan
Kabid Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Terletak di tengah geliat pariwisata yang berkembang perlahan di Penajam Paser Utara (PPU), Kampung Inggris muncul sebagai destinasi yang tak biasa. Tidak hanya menyuguhkan wisata berbasis edukasi bahasa asing, kampung ini juga menjadi contoh keberhasilan pemberdayaan perempuan dalam sektor pariwisata. 

Seluruh anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di sana adalah perempuan—dan justru itulah yang menjadi kekuatannya.

“Walaupun mereka Pokdarwis-nya perempuan semua, itu enggak menghalangi mereka untuk lebih kreatif dibanding yang lain,” kata Kabid Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman, mewakili Kepala Disbudpar, Andi Israwati Latief.

Menurut Juzlizar, Kampung Inggris tak sekadar hadir sebagai tempat belajar bahasa. Ia menyimpan energi kolektif yang besar, tumbuh dari kreativitas ibu-ibu pengelola yang mampu membangun suasana belajar yang ramah, menyenangkan, dan sarat nilai lokal. 

Keberadaan mereka justru menjadi pembeda di antara banyak desa wisata lain yang masih didominasi pola pengelolaan konvensional.

“Justru mereka lebih kreatif. Kebetulan yang membina dari teman-teman Ekraf,” ujarnya.

Dukungan dari pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) lokal membuat aktivitas Pokdarwis Kampung Inggris tidak berhenti pada kegiatan belajar semata. 

Mereka mulai merancang berbagai program tematik, dari pelatihan bahasa, pembuatan produk herbal seperti jamu tradisional, hingga rencana pengembangan spot foto dan area santai yang menyasar segmen wisatawan muda.

Kreativitas ini, menurut Disbudpar, menjadi bukti bahwa sumber daya perempuan di desa memiliki posisi strategis dalam membentuk wajah baru pariwisata PPU—lebih inklusif dan responsif terhadap tren wisata edukatif. 

Juzlizar menyebut, model seperti Kampung Inggris perlu diangkat sebagai bagian dari pariwisata alternatif yang tak hanya mengandalkan panorama alam, tapi juga kekuatan komunitas dan pendidikan.

“Bisa dikatakan sumber dayanya ada di sana untuk menjadi daya tarik pada sektor pariwisata edukasi alternatif,” ucapnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya