Advertorial

Kekurangan Ruang Kelas di Samboja Barat, Siswa Terpaksa Belajar Masuk Siang

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 22 Agustus 2025 14:07
Kekurangan Ruang Kelas di Samboja Barat, Siswa Terpaksa Belajar Masuk Siang
Camat Samboja Barat, Baharuddin. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Dunia pendidikan di Kecamatan Samboja Barat masih menghadapi keterbatasan ruang belajar. Kondisi ini membuat sejumlah sekolah terpaksa menerapkan sistem masuk siang bagi sebagian siswa karena jumlah kelas tidak mencukupi.

Camat Samboja Barat, Baharuddin, menyampaikan bahwa persoalan sarana dan prasarana sekolah masih jadi perhatian utama. Menurutnya, ada beberapa sekolah yang hingga kini belum tersentuh rehabilitasi maupun pembangunan ruang kelas baru.

“Beberapa sekolah seperti SD 005 dan beberapa SD lainnya masih kekurangan ruang kelas. Akhirnya mereka belajar siang,” katanya saat ditemui belum lama ini.

Kondisi ini menjadikan siswa yang harus belajar siang sering kali kurang leluasa dalam menerima pelajaran, apalagi dengan durasi belajar yang lebih terbatas dibandingkan masuk pagi. 

Meski begitu, pemerintah daerah disebut sudah mulai memberi perhatian. Tahun ini, ada pembangunan sekolah baru yaitu SD 035 di Kilometer 50. 

“Alhamdulillah, tahun ini sudah ada satu sekolah yang dibangun. Tapi masih banyak sekolah lain yang menunggu giliran,” ungkap Baharuddin.

Ia menambahkan, antrian untuk program rehabilitasi maupun pembangunan sekolah memang panjang. Namun ia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara bisa memprioritaskan wilayah yang betul-betul darurat ruang kelas. 

“Kami maklum kalau antrian panjang, tapi harapannya yang paling mendesak bisa diprioritaskan,” katanya.

Selain masalah ruang kelas, beberapa sekolah juga mengalami keterbatasan sarana lain, seperti fasilitas sanitasi dan ruang penunjang. Hal ini semakin menegaskan perlunya pemerataan pembangunan pendidikan agar seluruh siswa mendapatkan akses belajar yang layak.

“Kalau sarana kurang, yang rugi bukan hanya sekolah, tapi juga anak-anak kita yang seharusnya mendapat fasilitas lebih baik,” tutur Baharuddin.

Baharuddin menegaskan akan terus mengawal dan mengusulkan pembangunan sarana pendidikan agar bisa direalisasikan pada tahun-tahun mendatang. Apalagi Samboja Barat termasuk wilayah dengan jumlah penduduk yang terus bertambah seiring berkembangnya kawasan sekitar IKN.

“Jadi kami berharap pemerintah kabupaten bisa melihat ini sebagai prioritas,” pungkasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya