Daerah
10 Insinerator Wisanggeni Generasi 7 Siap Beroperasi Akhir Tahun, Wilayah Terjauh dari TPA Sambutan jadi Prioritas Pemkot Samarinda

Kaltimtoday.co, Samarinda - Rencana pengelolaan sampah berbasis teknologi insinerator di Kota Tepian terus dikebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memastikan 10 insinerator Wisanggeni generasi 7 siap beroperasi pada akhir 2025.
Awalnya, program ini dirancang menempatkan satu mesin di tiap kecamatan. Namun, setelah melalui kajian teknis, Pemkot memutuskan menempatkan insinerator di kecamatan yang memiliki volume sampah tinggi dan berlokasi jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan.
Anggota Bidang Infrastruktur, Lingkungan Hidup, dan Ketahanan Iklim TWAP Samarinda, Sukisman, menjelaskan langkah tersebut dipilih demi efisiensi biaya dan efektivitas pengelolaan sampah.

“Kalau sampah sudah habis dibakar di insinerator yang jauh, tidak perlu lagi diangkut ke TPA. Ini jelas mengurangi biaya operasional,” terangnya.
Pertimbangan itu pun langsung disetujui Wali Kota Samarinda sehingga lokasi penempatan disesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Dari lima jenis teknologi insinerator yang dikaji, Wisanggeni generasi 7 dipilih karena lebih ramah lingkungan dan memiliki daya tampung hingga 10 ton per 8 jam.
Mekanisme pembakarannya menggunakan sistem sirkulasi udara tertutup dengan empat bak berisi air untuk menahan asap, sehingga tidak mencemari udara.
Jika beroperasi dua shift per hari, setiap unit mampu mengolah hingga 20 ton sampah, sehingga total 200 ton sampah per hari dapat dikelola di 10 titik lokasi.
Penempatan insinerator difokuskan pada kecamatan dengan timbunan sampah tertinggi. Dua unit ditempatkan di Sungai Kunjang yang menghasilkan sekitar 90 ton sampah per hari, dua unit di Samarinda Ulu, dua unit di Samarinda Utara, serta dua unit di Palaran. Sementara Loa Janan Ilir dan Samarinda Seberang masing-masing mendapatkan satu unit.
Lokasi spesifiknya antara lain Jalan A.W. Syahranie dan Bukit Pinang (Samarinda Ulu), Jalan Jakarta 2 dan Ring Road 2 Lok Bahu (Sungai Kunjang), Jalan Wanyi dan Lempake Jaya (Samarinda Utara), Jalan Ampera dan Stadion Utama Kaltim (Palaran), Jalan H.A.M.M. Rifaddin (Loa Janan Ilir), serta kawasan PDAM Kelurahan Baqa (Samarinda Seberang).
Saat ini proyek berada pada proses pembangunan 10 shelter insinerator yang ditargetkan rampung pada Oktober 2025. Pelatihan petugas lapangan rencananya akan dilakukan November, dan uji coba pengoperasian dimulai Desember dengan satu shift terlebih dahulu.
Jika berjalan lancar, Pemkot menargetkan pengoperasian dua shift penuh pada 2026 untuk memaksimalkan kapasitas pemusnahan sampah. Langkah ini diharapkan mampu menekan volume sampah yang masuk ke TPA Sambutan dan mendukung program pemilahan sampah melalui Probebaya.
[NKH | RWT]
Related Posts
- SDN 017 Sungai Pinang Akui Jual LKS karena Kekurangan Buku Resmi dan Permintaan Wali Murid
- Gerakan Aura Mahakam Ajak Publik Lindungi Bentang Alam Terakhir Kalimantan
- Unmul Bidik Dukungan Hibah Rp 2 Triliun dari Pemprov Kaltim untuk Pengembangan KampusĀ
- Dishub Samarinda Siap Audiensi dengan Warga, Ingatkan Pelaku Usaha Kawasan Abul Hasan Sediakan Lahan Parkir Mandiri
- Dermaga Bersejarah Harapan Baru Bakal Disulap Jadi Ikon Transportasi Sungai Modern, Pembangunan Dimulai 2026