Entertainment
10 Tradisi Natal di Seluruh Dunia yang Unik dan Berbeda
Kaltimtoday.co - Natal merupakan momen istimewa yang dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Setiap negara memiliki tradisi unik yang membuat suasana Natal semakin semarak. Beberapa tradisi bahkan berbeda jauh dari perayaan di Indonesia. Jika Anda penasaran dengan tradisi Natal dari berbagai negara, simak ulasan berikut ini.
1. Bertukar Hadiah (Indonesia)
Di Indonesia, salah satu tradisi paling populer saat Natal adalah bertukar hadiah. Kegiatan ini menjadi simbol kehangatan dan kepedulian antarkerabat, teman, dan kolega. Parcel Natal biasanya diberikan dengan isi yang bervariasi, mulai dari kue, makanan ringan, hingga perlengkapan rumah tangga. Memberikan hadiah saat Natal dianggap sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan.
2. Festival Lampu Natal (Filipina)
Filipina memiliki tradisi Natal yang disebut "Ligligan Parul" atau Festival Lampu Natal. Pada festival ini, lentera berbentuk bintang digantung di sepanjang jalan, melambangkan harapan, kedamaian, dan berkah. Lentera tersebut dibuat dari bahan-bahan tradisional seperti kertas dan bambu, yang kemudian diterangi lampu warna-warni. Tradisi ini telah menjadi simbol Natal yang sangat populer di Filipina.
3. Krampusnacht (Jerman dan Austria)
Di Jerman dan Austria, Krampusnacht menjadi tradisi yang cukup unik dan menyeramkan. Krampus, sosok makhluk mitologi berbentuk iblis, dipercaya akan menghukum anak-anak nakal. Tradisi ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak agar selalu berbuat baik sepanjang tahun. Pada malam perayaan, orang-orang berpakaian seperti Krampus dan berparade di jalan-jalan, membuat suasana Natal terasa berbeda dari biasanya.
4. Baked Ham sebagai Hidangan Natal (Barbados)
Di Barbados, Natal dirayakan dengan menyajikan "baked ham" atau ham panggang sebagai menu utama. Hidangan ini disajikan bersama nanas, kue rum, dan makanan tradisional Skotlandia yang disebut "jug-jug". Tradisi ini menekankan pentingnya berkumpul dengan keluarga dan menikmati hidangan lezat bersama.
5. Festival Las Posadas (Meksiko)
Las Posadas adalah tradisi Natal di Meksiko yang memperingati perjalanan Maria dan Yosef saat mencari tempat bermalam sebelum kelahiran Yesus. Warga Meksiko akan berjalan mengelilingi lingkungan dengan membawa lentera dan bernyanyi dari rumah ke rumah, mirip dengan tradisi caroling. Tradisi ini mengajarkan kerendahan hati dan keterbukaan hati untuk menerima tamu.
6. Menyalakan Lilin di Jendela (Irlandia)
Di Irlandia, menyalakan lilin di jendela rumah menjadi simbol sambutan dan keterbukaan bagi siapa saja yang membutuhkan tempat berlindung. Lilin yang digunakan umumnya berwarna merah dan melambangkan cinta kasih serta kehangatan. Tradisi ini diyakini terinspirasi dari kisah keluarga kudus yang mencari tempat berteduh sebelum kelahiran Yesus.
7. Tradisi Sauna (Finlandia)
Malam Natal di Finlandia dirayakan dengan tradisi mengunjungi sauna. Kegiatan ini dipercaya dapat membersihkan tubuh dan jiwa sebelum menyambut Natal. Tradisi sauna dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, simbol dari kesegaran dan pembaruan diri. Setelah sesi sauna, keluarga Finlandia biasanya makan bersama dan menikmati hidangan khas, seperti bubur nasi dengan kayu manis.
8. Presepe atau Adegan Kelahiran Yesus (Italia)
Di Italia, dekorasi adegan kelahiran Yesus yang disebut "Presepe" menjadi pusat perhatian saat Natal. Adegan ini dipajang di rumah, gereja, dan tempat-tempat umum. Presepe melibatkan patung-patung kecil yang menggambarkan kelahiran Yesus di kandang domba, Maria, Yosef, dan para gembala. Tradisi ini bertujuan untuk mengingatkan makna sejati dari perayaan Natal.
9. Pere Noel dan Sepatu (Prancis)
Di Prancis, anak-anak memiliki tradisi unik dengan menaruh sepatu di dekat perapian sebelum tidur. Mereka berharap sepatu tersebut akan diisi dengan hadiah dari Pere Noel, tokoh legendaris yang mirip dengan Santa Claus. Tradisi ini melambangkan harapan dan kegembiraan anak-anak dalam menyambut Natal. Pada pagi harinya, anak-anak akan dengan penuh antusias memeriksa sepatu mereka untuk menemukan hadiah.
10. Makan Ayam Goreng Cepat Saji (Jepang)
Tradisi Natal di Jepang tergolong unik dan berbeda dari negara-negara lain. Alih-alih menyantap kalkun atau ham, keluarga di Jepang merayakan Natal dengan makan ayam goreng cepat saji. Restoran cepat saji, terutama yang berinisial "K", menjadi sangat ramai saat Natal. Banyak keluarga memesan ayam goreng jauh-jauh hari agar tidak kehabisan. Makan ayam goreng di rumah bersama keluarga dianggap sebagai tradisi yang menyenangkan dan praktis.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- 10 Rekomendasi Film Natal Terbaik yang Cocok Temani Libur Akhir Tahun
- Pemerintah Tawarkan Diskon 50% untuk Perjalanan Direct Train Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024
- Nikmati Hidangan Natal dengan Bijak, IDI Kota Rembang Berikan 5 Tips Cara Mengontrolnya
- Keuskupan Samarinda Gelar Bakti Kasih untuk Sesama di Kubar, Penyuluhan Kesehatan dan Kampanye Bebas Narkoba ke Ratusan Pemuda
- DKP PPU Gelar Sosialisasi Hidroponik Sambut Natal dan Tahun Baru