Samarinda

Aliansi Jurnalis Independen Samarinda Sediakan Ruang Diskusi Demi Suarakan Hak Disabilitas

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 01 Mei 2023 20:02
Aliansi Jurnalis Independen Samarinda Sediakan Ruang Diskusi Demi Suarakan Hak Disabilitas
Suasana Ruang Diskusi Media dan Perlindungan terhadap Kelompok Minoritas, (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Demi memberikan ruang dan memperjuangkan hak-hak disabilitas, AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Samarinda membuka ruang diskusi tentang Media dan Perlindungan terhadap Kelompok Minoritas, pada Senin (1/5/23).

Bertempat di Nature By Orca Samarinda, diskusi tersebut dihadiri oleh dua narasumber yaitu Ketua PPDI Ani Juwariyah dan jurnalis dari Detikcom Riani Rahayu serta dimoderatori oleh Muhibar Sobary A. 

Diskusi dibuka dengan pernyataan dari jurnalis Detikcom, Riani Rahayu bahwa penyandang disabilitas sangat terbuka untuk berkomunikasi kepada siapapun, termasuk media. 

"Menurut saya, berita-berita tentang penyandang disabilitas masih belum terdengar. Kalau di Balikpapan sendiri, masih belum banyak yang membahas tentang disabilitas," tutur Riani.

Berdasarkan informasi yang dia dengar, beberapa jurnalis merasa susah jika berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.

"Padahal tidak kok. Saya sudah lima tahun berkecimpung dalam mengangkat isu-isu disabilitas," tambahnya. 

Di tengah diskusi, Riani memberikan tips bagaimana cara jurnalis mendekatkan diri dengan penyandang disabilitas.  

"Pertama, minimal tau materi atau pertanyaan yang ingin disampaikan kepada teman tuli. Pertanyaannya juga bisa berupa tulisan," ucapnya. 

Kedua, jika ragu para jurnalis bisa membawa teman yang dekat dengan penyandang disabilitas, untuk membantu mewawancarai penyandang disabilitas. 

Sementara Ketua PPDI Kaltim, Ani Juwariyah menjelaskan bahwa, penyandang disabilitas juga memiliki hak dalam mendapatkan informasi. Ani juga menyinggung soal tindakan Menteri Sosial Risma, yang memaksa teman tuli, untuk berbicara saat Hari Disabilitas Internasional 2021 di Gedung Kemensos, pada 1 Desember 2021 silam.

Ani mengatakan bahwa, media hanya berfokus pada tindakan Menteri Sosial yang kontroversi, bukan tentang menyuarakan hak-hak para disabilitas. 

"Teman tuli juga punya hak untuk mendapatkan informasi. Perlu adanya juru bahasa isyarat," ucap Ani. 

"Masih ingat tindakan Menteri Sosial Bu Risma, tapi apa yang dilakukan media hanya membahas tentang tindakan tersebut, bukan mengangkat hak-hak disabilitas. Itu yang saya rasakan," tutup Ani. 

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya