Daerah
Menyelami Jantung Energi Nasional, Jurnalis Diajak Kunjungi Rig Lepas Pantai PHKT

Kaltimtoday.co, Penajam - Puluhan meter di atas permukaan laut, sembilan jurnalis dari berbagai media tampak mengenakan alat pelindung diri lengkap. Mereka bukan sedang meliput insiden, melainkan diajak menyusuri langsung jantung operasi pengeboran migas lepas pantai oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program BASO IGA PHI (Bincang Asik Soal Migas ala PHI) Edisi Khusus bertajuk Mendaki Energi Indonesia, yang digelar pada (24/7/2025) lalu. Lokasinya tidak main-main: Lapangan Yakin dan rig pengeboran Asian Endeavour 1 (AE-1) di Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS), Kalimantan Timur.
Para jurnalis disambut langsung oleh Manager Drilling Zona 10 Subholding Upstream Pertamina, Ted S. Pelawi, bersama Asisten Manager Drilling Operation 2, Bidner Sianturi. Keduanya memandu para jurnalis dengan penjelasan teknis yang runtut mengenai pengeboran migas.
“Media merupakan salah satu pemangku kepentingan Perusahaan yang berperan penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai industri hulu migas sehingga masyarakat tercerahkan,” ujar Ted.
“Harapannya, masyarakat dapat memberikan dukungan terhadap keberlangsungan operasi dan investasi hulu migas sehingga mendukung peningkatan cadangan dan produksi migas nasional sesuai dengan Asta Cita pemerintah terkait swasembada energi,” tambahnya.
Di hadapan para pewarta yang biasanya bekerja di balik meja redaksi, Ted menjelaskan detail spesifikasi rig AE-1, risiko kerja, serta tahapan pengeboran migas.
“Seluruh tim pengeboran PHKT dan mitra kerja senantiasa memberikan yang terbaik dalam mengerjakan sumur-sumur yang menantang secara lintasan pengeboran, untuk memastikan dapat mencapai target yang diinginkan di bawah permukaan bumi atau subsurface. Kami selalu menempatkan keselamatan sebagai aspek terpenting dan landasan utama dalam seluruh kegiatan operasi dan bisnis,” jelasnya.
Rombongan jurnalis tampak antusias mengikuti rangkaian kunjungan ini. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Penajam Paser Utara (PPU), Erwin, mengaku mendapat pengalaman langka dan berharga dari kegiatan tersebut.
“Konsep kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami diberikan kesempatan yang langka dan pengalaman berharga untuk bisa merasakan beratnya bekerja sebagai pejuang energi di area offshore dengan persyaratan safety yang tinggi serta proper,” kata Erwin.
Dari sisi manajemen, General Manager Zona 10, Yoseph Agung Prihartono, menjelaskan bahwa pengeboran ini menjadi bagian penting dari upaya menambah cadangan migas nasional.
“Kami mengharapkan dukungan para pemangku kepentingan agar kegiatan pengeboran ini dapat berjalan lancar,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa industri migas tidak bisa dilepaskan dari kompleksitas teknis dan pentingnya perlindungan fasilitas sebagai objek vital nasional.
“Fasilitas produksi kami juga merupakan obyek vital nasional yang perlu kita jaga bersama. Para jurnalis kami harapkan dapat mengedukasi masyarakat secara umum terkait kegiatan industri hulu migas,” tambahnya.
Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya strategis perusahaan dalam membangun pemahaman publik tentang industri hulu migas.
”Kami meyakini media massa sebagai pemangku kepentingan dan sekaligus saluran komunikasi kepada masyarakat luas. Dengan meningkatnya pemahaman jurnalis terhadap industri hulu migas, semakin baik dan akurat informasi dan berita yang diterima oleh masyarakat,” ujarnya.
Program BASO IGA PHI sendiri telah berlangsung sejak 2021 dan secara rutin melibatkan media lokal maupun nasional.
“Kita memiliki edisi halal bihalal, edisi upskilling, edisi olahraga, dan edisi khusus. Edisi khusus kali ini bertujuan untuk mengenalkan lebih dekat kegiatan operasi pengeboran dengan langsung mengunjungi lokasi kegiatan tersebut,” imbuh Dony.
Ia menekankan pentingnya dukungan publik untuk menjaga keberlangsungan operasi migas.
“Kami percaya bahwa kegiatan ini akan membantu pemahaman pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan positif terhadap operasi dan bisnis hulu migas yang penting dalam menjaga pasokan energi bagi negara kita,” tutup Dony.
Sebagai informasi, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang beroperasi di Zona 10. PHKT menjalankan bisnis hulu migas di wilayah Kalimantan Timur dan Attaka dengan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
PHKT merupakan kontraktor kerja sama pemerintah Indonesia yang diwakili oleh SKK Migas. Perusahaan ini terus mendorong inovasi teknologi untuk mendukung produksi migas nasional yang efisien, andal, dan ramah lingkungan.
[RWT]
Related Posts
- Ajudan Kapolri Listyo Sigit Diduga Lakukan Kekerasan terhadap Jurnalis di Semarang, AJI dan PFI Tuntut Sanksi Tegas
- Dewan Pers Kritik Perpol 3/2025: Dinilai Bertentangan dengan UU Pers dan Hambat Kebebasan Jurnalis Asing
- Paket Teror Kepala Babi ke Tempo, KKJ: Ancaman Nyata bagi Keselamatan Jurnalis
- Pererat Sinergi, Kapolres Kukar dan Jurnalis Gelar Silaturahmi
- IFJ: 104 Jurnalis Tewas pada 2024, Sebagian Besar akibat Serangan Israel di Gaza