Daerah
200 Pelajar Difabel Meriahkan Festival Olahraga Disabilitas Pertama di Bontang

Kaltimtoday.co, Bontang - Keriuhan kawan difabel yang memadati Gedung Sport Center Lok Tuan menandai dibukanya Festival Olahraga Disabilitas 2025 oleh Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, Selasa (26/8/2025) pagi. Dalam kegiatan ini Agus Haris menegaskan, setiap orang, termasuk kawan difabel, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, juga bisa berprestasi, menginspirasi, serta memiliki hak yang setara dengan warga lainnya.
Mengusung tema “Keterbatasan Bukan Penghalang”, Agus Haris menyampaikan bahwa difabel bukan hambatan untuk berprestasi. Justru, keterbatasan bisa menjadi kekuatan jika didukung dengan semangat sportivitas dan lingkungan yang positif.
“Festival ini penting untuk memperkenalkan olahraga paralimpik, memberi ruang bagi anak-anak disabilitas menyalurkan bakat, sekaligus membangun rasa percaya diri mereka,” tegasnya.
Dia juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Bontang sebagai kota yang ramah disabilitas. Sejumlah langkah telah dilakukan, mulai dari pembangunan Autis Center, penyediaan layanan publik inklusif, hingga lahirnya Perda tentang penghormatan dan perlindungan hak penyandang difabel.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, kala melakukan partai ekshibisi showdown bersama pelajar sekaligus atlet showdown Bontang, Nur Alim. (Istimewa)
Menurutnya, pembangunan sejati bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga manusia. Karena itu, Agus mengajak semua pihak untuk terlibat dan diajak bersinergi mendukung kawan difabel. Tentu, agar mereka mampu berprestasi, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional.
“Semangat, ketekunan, dan keberanian para atlet disabilitas adalah kemenangan sesungguhnya. Mereka adalah teladan bagi kita semua. Termasuk adek-adek yang ada di sini. Semangat semua, yah," tegasnya yang disambut riuh peserta dan wali murid yang memadati Sport Center Lok Tuan.
Ketua National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Kaltim, Suharyanto mengatakan kegiatan ini melibatkan kawan difabel dari berbagai cabor. Kegiatan ini, kata dia, bukan sekadar ajang silaturahmi sesama kawan difabel, tapi juga untuk merayakan semangat kesetaraan dan kebersamaan. Olahraga, yang dipandang sebagai bahasa universal, dapat menyatukan semua orang tanpa memandang kondisi fisik.
"Kegiatan ini menjadi ruang aktualisasi (kawan difabel). Dan dalam kesempatan ini saya tegaskan bahwa kelompok disabilitas bukan objek untuk dikasihani. Kami juga bisa berprestasi dan menjadi inspirasi," katanya.
Dia pun menambahkan, "Olahraga adalah milik semua orang tanpa terkecuali. Semua orang, dengan kelebihan dan kekurangannya bisa punya kesempatan untuk menginspirasi”.
Ini adalah kali perdana Bontang jadi tuan rumah Festival Olahraga Disabilitas. Kegiatan ini, kata Suharyanto, juga digelar untuk memperkenalkan pada publik olahraga yang umum diikuti kawan difabel. Memang ada perbedaan jenis olahraga dan aturan bagi kawan difabel, ini menyesuaikan dengan kondisi mereka.
"Kami roadshow, memperkenalkan olahraga yang sering dipertandingkan untuk kelompok disabilitas" sebutnya.
Kendati kegiatan ini diinisiasi NPCI Kaltim, namun para peserta yang jumlahnya 200 orang, seluruhnya adalah pelajar Bontang berasal dari SLB dan sekolah inklusi. Digelar sehari, 26 Agustus, total ada 7 cabor dipertandingkan yakni tenis meja, atletik, badminton, anggar, showdown atau tenis meja untuk kawan tunanetra, dan goalball.
[RWT]
Related Posts
- Bangunan Pelabuhan Bontang Kumuh dan Kurang Terawat, Wali Kota Neni Tegur PT LBB
- Warga Sidrap Terpinggirkan dalam Mediasi, Wawali Agus Nilai Kabiro Pemprov Kaltim Tidak Netral
- Sengketa Tapal Batas Kampung Sidrap Berakhir Buntu, Putusan Akhir Berada di MK
- Temui Warga Kampung Sidrap di Kutim, Rudy Mas'ud: Insha Allah Sesuai Harapan
- Wali Kota Neni Kecewa Mediasi Kampung Sidrap Kurang Tampung Aspirasi Warga