Daerah

Anggota DPR RI Irwan Fecho Tinjau DAS di Kawasan Loa Bakung, Tuntaskan Masalah Banjir Bertahun-tahun

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 29 Januari 2024 19:25
Anggota DPR RI Irwan Fecho Tinjau DAS di Kawasan Loa Bakung, Tuntaskan Masalah Banjir Bertahun-tahun
Anggota DPR RI, Irwan Fecho saat meninjau DAS di kawasan Loa Bakung, Samarinda. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Irwan Fecho melakukan tinjauan ke daerah aliran sungai (DAS) di Jalan Manunggal, Gang 21, kawasan Loa Bakung, Samarinda dalam rangka pengendalian banjir.

Irwan Fecho bersama pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Balai Wilayah Sungai (BWS) Kaltim IV saat meninjau anak sungai tersebut.

"Kami tinjau ke sini karena ada permasalahan banjir yang sudah bertahun-tahun," ungkap Irwan Fecho pada Senin (29/1/2024).

Lebih lanjut, masalah banjir di kawasan tersebut harus diselesaikan atas kepentingan rakyat. Ia mengatakan, harus ada penanganan lebih lanjut untuk mengantisipasi banjir di masa mendatang.

"Tidak hanya penanganan sementara saja, tapi juga penanganan secara permanen," ujarnya.

Sementara itu, Hafiz selaku Ketua RT 82 menyampaikan bahwa sedimentasi sungai dirasa cukup tinggi. Lalu, kontur dari anak sungai juga dinilai flat (datar). Dua hal tersebut menjadi masalah dan berakibat banjir di beberapa titik.

Irwan Fecho saat meninjau anak sungai (DAS) di Jalan Manunggal, Gang 21, Loa Bakung. 

"Sekitar delapan sampai sepuluh RT yang terdampak. Karena sampai ke wilayah pasar. Harapannya, masalah ini bisa dibantu untuk diselesaikan," tuturnya.

Saat melakukan tinjauan di sana, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Kaltim IV juga menganalisis langkah tepat untuk penanganan banjir di kawasan tersebut. 

"Tadi telah dikatakan RT, kondisinya flat. Untuk kemiringan saluran itu tidak ada. Sehingga yang paling efektif adalah pengoperasian pompa atau kolam retensi," ujarnya.

Diketahui, kolam retensi berfungsi untuk memotong puncak banjir yang terjadi dalam badan air/sungai. Ia menambahkan, mengangkat sedimentasi juga efektif namun kurang signifikan.

"Untuk jangka sementara ya pengoperasian pompa tadi. Jadi pakai mobil PAM 500 liter per detik, kami sedot dari hilir ke mahakam," kata Kepala BWS Kalimantan IV Samarinda, Yosiandi Radi Wicaksono.

"Sebelum itu, kami juga akan koordinasi dengan pihak pemkot dan pemprov, apakah ada permasalahan aset atau tidak, untuk jangka panjangnya ya kolam retensi tadi," tutupnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya